webnovel

bertemu dengan sahabat Di masa Kecil

Pagi hari nya Cathlin bangun lebih cepat dari biasanya dia membereskan semua pakain dan Keperluan nya didalam Tas.

" Cath, Kok cepat sekali bereskan Barang nya, Kan Berangkatnya masih lama," Ibu nya Cathlin heran melihat Putri nya yang sangat sibuk menyiapkan pakaianya.

" Ya Ma, Cathlin gak mau terlambat nanti naik Bus nya. kalau sudah di rapihin sekarang kan nanti bus nya datang langsung berangkat. Oia Ma Papa Udah belikan tiket Aku sama Lina kan Ma?" Cathlin duduk di samping ibunya sambil menyandarkan Kepalanya di lengan Mamanya.

" Udah Cath... ini tiketnya." Wanita itu menunjukkan Slip Tiket kepada Cathlin.

"Loh Ma kok disini brangkatnya jam 13:00 sih Ma? " Cathli menunjukkan Waktu keberangkatan nya ke pada Mama nya.

" Memang Papa beli untuk keberangkatan siang Cath, biar kamu Bisa lama-lama dirumah Lagian kan Kamu gak buru-buru ke Asrama. Kemaren Lina yang minta papa beli Tiket nya untuk keberangkata Siang hari, Katanya dia masih Kangen Sama Mama , Kamu juga kan masih kangen sama Mama kan." Wanita itu menaikkan kedua sudut bibirnya saat melihat Wajah kesal Putrinya.

" Aku maunya berangkat Pagi Ma,,, aku ada janjian sama Teman nanti Sore." Cathlin membujuk mamanya dengan Manja.

" Ya kan janjianya bisa di tunda hari senin Masa baru kemaren datang, trus berangkatnya pagi-pagi Skali Cath.. Kamu bilang teman kamu aja Kalau kamu jadinya berangkat Siang pasti teman kamu ngerti."

"Gak bisa Ma, Ini penting Banget." Cathlin skali lagi bertahan dengan keinginannya.

" Mau jumpa sama Pacar Kakak yang kemaren Ya? Maa tau gak Kak Cath Punya pacar baru Loh, Ganteng banget Suaranya bagus Ma, Kayak nya pemain Band Deh." Lina tiba- tiba Main nyosor pembicaraan Cathlin dan Mama nya.

" Cath..Kamu punya pacar?? kok gak Cerita Ke Mama" Wanita itu mengangkat Dagu anaknya dengan Lembut.

" Mama aku baru aja pacaran sama dia Ma, lagian Dia Bukan pemain Band Ma... Lina ngarang Tuh, Dia Anak Kuliahan Ma Semester 3 tapi bukan Satu Kampus ku dia Kuliah Di Medistra." Cathlin menjelaskan dengan sedikit Malu.

" Uhmm ... Mama Tidak larang kamu Pacaran Tetapi Harus ingat sekarang Itu Kuliah Lebih penting Nak, Jangan gara-gara Laki-laki nanti Kuliah kamu jadi Mampet, Trus kalau pacaran itu harus saling mendukung satu sama Lain harus semakin Meningkat IP nya nanti kalau IP Mu jelek Mama tidak akan setuju kamu pacaran sekarang." Wanita itu menasehati Anaknya dengan penuh kasih sayang.

" Ya Ma..Cathlin Ngerti Kok." Cathlin menundukkan Kepalanya saat berbicara dengan Ibu nya, sebenarnya dia ingin Cerita dengan Ibu nya dari Awal tetapi dia Takut ibu dan Papa nya tidak setuju kalau dia pacaran saat masih Kuliah.

Sementara Warren Sibuk membantu Ibu nya Memasak di dapur, Dia sangat senang memasak seperti Ayah nya. mereka tengah mempersiap kan Sarapan untuk Menyambut Keluarga Pak Andi yang akan datang kerumah nya sebentar lagi, Setelah selesai membantu Ibu nya Dia melihat Phonselnya 1 pesan di masuk. Setelah membacanya ternyata Cathlin mengiriminya Pesan untuk memberitahukan Bahwa keberangkatanya jam 13:00, Cathlin meminta Agar Warren menjemputnya di stasiun Nanti Sore.

Setelah membalas Pesan Cathlin, Dia langsung mandi Dan berpakaian Rapi, beberapa saat kemudian Pak Andi dan keluarganya tiba di rumah Warren.

Warren terkaget melihat Wanita yang baru saja masuk ke dalam Rumahnya.

" Kamu Tere kan? Wahh kamu sudah besar ternyata." Warren menyalami Tere dengan perasaan senang karena ini baru pertama kali mereka bertemu setelah kurang lebih 10 Tahun tidak bertemu.

" Kamu pasti Warren, kamu juga udah berubah Ren dulu Kita sama tinggi nya sekarang Kamu lebih tinggi dari aku." Jawab Wanita itu dengan senyum sumriang membuatnya terlihat Makin Menawan Wajah nya yang begitu Mulus dan bodi ramping nya seperti Gitar Spayol, akan tetapi terlihat jauh Lebih pendek Dari Warren.

" Tere Kamu Cantik sekali, sekarang kamu sudah Dewasa ya " Sahut Papa nya Warren dengan Tertawa Kumisnya yang tebal terlihat tidak menyeramkan seperti biasanya.

Kemudian mereka Sarapan pagi bersama, Tere yang duduk di depan Kursi Warren tidak henti memandanginya Sambil tersenyum malu. Melihat tingkah Putrinya Om Andi senyum sendiri dan melanjutkan Santapan nya.

Warren sangat senang melihat Tere yang begitu periang Dia sama seperti Dulu Humoris dan sangat Manja, Warren Maklum karena Tere Merupakan Anak Tunggal dari Keluarga Om Andi jadi dia sudah terbiasa di manja mulai dari kecil.

Setelah sarapan pagi Tere mengajak Warren untuk mengantarnya Jalan- jalan ke Kampus Warren.

sesampai di Kampus nya Tere tidak henti berlari kesana kemari sambil mengambil beberapa Photo Kampusnya yang baru. Sesekali dia mengambil Photo Warren tanpa sepengetahuan Warren, setelah Jumpa Tadi pertama mereka Tere sangat suka melihat Warren yang sudah Tumbuh dewasa dengan Baik Tampang nya yang Rupawan dan Sangat Tampan membuatnya ingin berada di samping nya.

Setelah selesai mengelilingi Kampus, Kemudian Tere meminta Agar Warren membawanya jalan-Jalan seputaran Kota Lubuk Pakam. di sepanjang perjalanan Tere Tidak henti memuji perubahan Kota itu yang sangat Indah dibandingkan saat dia meninggalkan kannya 10 Tahun yang lalu di Atas Motor Tere menyilangkan Tangan nya di pinggang Warren dan menyandarkan Kepalanya di Punggung nya Warren yang sedikit risih hanya mampu terdiam Dia tidak ingin merusak Mood Tere saat pertama kali mengajaknya Jalan-Jalan, Warren Memakluminya karena dia sudah menganggap Tere seperti Adik kandungnya.

Sesampainya di rumah Tere tidak henti bercerita kepada Keluarga nya tentang pengalaman nya jalan-jalan mulai tadi pagi Raut Wajah nya begitu Berseri dan rasa bahagianya terlihat dari Senyum nya yang tulus.

kemudian beberapa saat terdengar bunyi Phonsel Warren. Kemudian Warren Pergi Ke Kamarnya untuk mengangkat Phonselnya. Melihat Itu Tere sedikit curiga diam-diam dia Mengikuti Warren dari depan pintu kamar Warren dia mendengar nya sedang Menerima Telp.

" Cath Kamu sudah sampai dimana?" Tanya. Warren dengan Sedikit gelisah melihat Jam di dindinh kamarnya menunjukkan pukul 20:10.

"Ren, Bentar lagi kami nyampe, kamu jemput aku ya distasiun tadi Kami lama di jalan soalnya Macet sekali Ren, Sepuluh Menit lagi kamu sudah sampai di stasiun, Datang ya?" Jawab Cathlin dari Ujung Telpon.

" Ya Cath, aku menuju kestasiun sekarang kamu tunggu aku disana Ya, Jangan kemana-mana!" Seteleh memutuskan Panggilannya Warren mengambil jaketnya dan Langsung berangkat.

" Ma Aku ijin Sebentar ya, Aku mau Jumpain Teman. Warren sembari memakaikan Helm nya dan menenteng 1 Helm Lagi di tangan nya.

" Kamu kemana Ren Malam-malam begini apa Gak besok aja Jumpain Teman mu." Tere dengan Enteng memberikan masukan kepada Warren Wajah nya menunjukkan sedikit Mimik tidak Senang Melihat Warren Hendak pergi, Dia ingin sekali melarang Warren tetapi dia tidak terlalu menunjukkan sifat nya didepan Keluarganya dan Keluarga Warren.

Sesampai di stasiun Cathlin melihat Jam Tangan Nya sembari melihat sekeliling Jalan berharap Warren segera Sampai di Stasiun tersebut. Lina yang sudah duluan Pergi Ke kosannya Meninggalkan Cathlin sendirian.

kemudian Dilihatnya sebuah Lampu Sen motor mengarah ke Tempatnya Akhirnya Perasaan nya Lega setelah melihat Warren Menghampirinya.

" Kamu udah lama Cath? " Warren mengambil Tas Ransel Cathlin dan meletakkannya di depan Motornya dia sengaja membawa Motor Matik karena dia Tau Cathlin pasti membawa Ransel, Dia tidak ingin Cathlin kelelahan Menggendong Ranselnya. Kemudian di pakaikan nya Help di Kepala Cathlin.

" Cath kamu kok gak Pakai jaket sih,, Diluar kan dingin sekali Nanti kamu sakit Gimana?" Warren melepaskan Jaketnya dan memakaikan nya di Badan Cathlin dengan penuh kasih sayang.

Setelah naik diatas Motor Cathlin memeluknya dari Belakang didalam perjalannan Cathlin yang sudah kelelahan terlihat mengantuk dengan pelan Warren Menyuruh agar Cathlin menyandarkan Kepala nya di Bahu nya, sepanjang perjalanan Cathlin Tertidur di bahunya sampai ke Asrama.