Akhirnya putus asa ketika lembu muda itu menyentakkan kepala dengan kuat sampai gunting tang itu terlempar dan jatuh ke rumput. Kemudian aku melakukan hal yang semestinya aku kerjakan sejak awal, yaitu menempelkan sepotong kapas dengan bubuk antiseptik ke pangkal tanduk itu, lalu mengikatnya dengan simpul perban berbentuk angka delapan ke tanduk yang satu.
"Beres," kataku pada sang petani sambil menyingkirkan darah yang masuk ke mata dengan mengerjap ngerjapkannya. "Lagian, pendarahannya telah berhenti. Aku sarankan kau untuk segera memotong tanduk yang satu, atau dia akan terlihat sedikit aneh."
Tepat pada saat itulah Atsushi muncul dari antara para penonton.
"Apa yang membuat kau keluar dari tenda?" tanyaku sedikit kesal.
"Sudah waktunya makan siang," jawabnya. "Tapi sebelum itu, kau harus membersihkan diri dulu. Aku tidak mau terlihat bersamamu dalam keadaan seperti ini. Tunggu saja sebentar. Aku akan mengambilkan seember air."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com