webnovel

Bukan Salah Rasa

(Mengandung Konten 21+) Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. . . . Silahkan Colection agar bisa membaca lebih lanjut, jangan lupa tinggalkan reviewnya ya.. Terima Kasih !! . . . CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA! KARANGAN AUTHOR 100 % DAN BUKAN CERITA DUNIA NYATA YAH !!! WARNING MENGANDUNG KATA KASAR DAN BEBERAPA HAL SENSITIF !!! *Cerita Lain : 1. UNCOVER 2. POLIGAMI 3. Jika Takdir Berkehendak *FOLLOW JUGA IG KU YA.. @shasecret_

SA_20 · วัยรุ่น
เรตติ้งไม่พอ
280 Chs

Mulai Bergerak +

Refan dan Reisya kini berada di ruang tengah rumah, semua teman-teman sudah kembali ke rumah masing-masing karna malam sudah semakin larut. Adila juga sudah pindah ke apertemennya sendiri, jadi benar-benar hanya Refan dan Reisya di sana bersama seorang pelayan yang selalu berada di dapur.

"Bee, istirahat yuk? Wajah kamu kelihatan lelah banget loh," ajak Refan pada Reisya.

"Iya bee, aku memang merasa lelah lebih dari biasanya. Kenapa ya? Apa karna kandungan aku yang semakin besar?" jawab Reisya dengan tatapan bingung.

"Bisa jadi, nanti kita konsultasi saja ke dokter kandungannya ya? Semoga saja semuanya baik-baik saja," balas Refan menenangkan.

Reisya mengangguk setuju, lalu ia akan bangkit untuk kembali ke kamarnya. Tapi tiba-tiba terasa sesuatu di perutnya, Reisya terdiam. Ia mencoba menegaskan lagi gerakan apa yang tadi terasa di perutnya, namun saat Reisya diam rasa itu tak kunjung datang sampai Refan bingung dengan tingkah Reisya itu.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com