webnovel

Bukan Salah Rasa

(Mengandung Konten 21+) Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. . . . Silahkan Colection agar bisa membaca lebih lanjut, jangan lupa tinggalkan reviewnya ya.. Terima Kasih !! . . . CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA! KARANGAN AUTHOR 100 % DAN BUKAN CERITA DUNIA NYATA YAH !!! WARNING MENGANDUNG KATA KASAR DAN BEBERAPA HAL SENSITIF !!! *Cerita Lain : 1. UNCOVER 2. POLIGAMI 3. Jika Takdir Berkehendak *FOLLOW JUGA IG KU YA.. @shasecret_

SA_20 · Teen
Not enough ratings
280 Chs

Berita baru

Seketika semua orang yang tadinya merasa bersalah pada Nando langsung menatap tajam pria itu, bisa-bisanya dia mempermainkan perasaan orang lain di saat seperti ini.

"Nandoooo!!!!" teriakan semua orang menggelegar ke seluruh rumah, hingga Rudy dan Monalisa yang sedang berada di halaman belakang pun langsung berlari masuk ke dalam.

"Ada apa? Kok teriak-teriak?" tanya Rudy khawatir.

Semuanya pun terdiam, mereka lupa jika ada dia orang tua di sana. Dan mereka malah berbuat rusuh, mengganggu ketenangan dua paruh baya itu.

"Ah tidak apa yah, hanya candaan biasa. Maaf karna terlalu berisik," jawab Reisya memberi alasan.

"Oh bercanda, lain kali jangan berteriak sekencang itu! Atau bukan hanya ayah dan ibu saja yang datang tapi juga para tetangga sekitar," balas Monalisa mengingatkan.

"Baik bu kami mengerti," jawab Reisya dengan anggukannya.

"Ya sudah kalau gitu ibu dan ayah mau pulang dulu ya? Kalian baik-baik di sini oke?" pamit Monalisa pada semuanya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com