webnovel

Bukan Salah Rasa

(Mengandung Konten 21+) Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. . . . Silahkan Colection agar bisa membaca lebih lanjut, jangan lupa tinggalkan reviewnya ya.. Terima Kasih !! . . . CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA! KARANGAN AUTHOR 100 % DAN BUKAN CERITA DUNIA NYATA YAH !!! WARNING MENGANDUNG KATA KASAR DAN BEBERAPA HAL SENSITIF !!! *Cerita Lain : 1. UNCOVER 2. POLIGAMI 3. Jika Takdir Berkehendak *FOLLOW JUGA IG KU YA.. @shasecret_

SA_20 · วัยรุ่น
เรตติ้งไม่พอ
280 Chs

Makan Malam Di Villa Anyer

Matahari telah tenggelam sepenuhnya di balik hamparan laut yang luas, ketujuh orang itu pun menghela nafas puas setelah berhasil melihat matahari tenggelam di pantai.

"Selesai deh sunsetnya, yuk kembali ke villa!" kata Syafa dengan senyum santai.

"Puas banget ya Sya? Sampai senyum-senyum gitu, padahal cuma lihat sunset. Tapi responnya kayak dapat undian mobil," balas Fasya dengan tatapan heran.

"Sangat puas dong kak, jarang-jarang kan liat sunset ramean kayak gini. Serunya melebihi dapat undian mobil," jawab Syafa dengan tatapan mengejek.

Fasya memutar bola matanya malas, lalu Reisya menengahi perdebatan itu dengan mengalihkan perhatiannya ke pembahasan yang lain.

"Dis, kamu masih minum pil yang ibu kasih kan?" tanya Reisya tiba-tiba.

Semua yang ada di sana pun langsung menoleh pada Reisya dan Adisty, sedangkan Adisty yang di tanya seperti itu pun langsung merona malu. Apalagi tatapan semua orang mengarah padanya, membuat Adisty benar-benar malu luar dalam.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com