webnovel

PREMAN ITU TERBUJUK

Tol panjang jalur lepas ke Surabaya itu tidak lagi ramai seperti sebelumnya, karena hujan yang sangat deras kembali mengguyur daratan. Semua jenia hewan yang ada di sekitarnya ikut berteduh di bawah Tol, seperti ayam-ayam, anak domba, sampai kambing-kambing milik warga yang sengaja di kerahkan di kebun-kebun dekat tol.

Drama itu masih terus berlanjut bersama derasnya hujan, suara mereka pun sulit terdengar karena terhalang hantaman air dari langit yang begitu keras. May akan terus menjurumuskan mereka, fikiranya preman-preman itu hanya tubuhnya saja yang kekar, tapi tidak dengan otaknya, anak kecil tingkat TK lebih cerdas dari mereka.

"Satu.. dua? Kalau hitungan ke tiga abang tidak mau mengepang rambutku, aku mau beteriak kenceng banget! Hihihi" Ucapnya sudah mirip orang kehilangan akalnya, mulutnya manyun ke sana-sini sambil tertawa cengingisan.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com