webnovel

BUCIN

Part 3. "Mereka yang pergi ke sekolah, adalah ia pergi meninggalkan penjara. — Victor Hugo

Matahari telah terbit, mata telah bangun dari tidur yang panjang, pikiran begitu tenang, badan begitu segar dan otak seperti telah di cuci dan siap untuk menampung memori baru hari ini.

Hari yang begitu cerah, semua wajah yang melihatnya dengan senyum yang indah.berharap agar perjalanan hidup hari ini berjalan sesuai yang di harapkan.

Tak lupa dengan kaki yang melangkah untuk mengawali aktivitas masing-masing. Ada yang ke kantor, ada yang ke sekolah, ada yang mengantarkan koran pagi dan sebagainya. Hari yang cerah selalu jadi dambaan semua orang Karna di situlah letak semangat orang menggebu-gebu untuk mengawali semuanya.

Tak hanya mereka, aku pun merasa sangat ceria di hari ini. Aku berharap setiap pagi akan selalu indah seperti ini. Semua siswa bahkan tidak ada yang terlambat. Semua siswa masuk ke ruang aula untuk mendapatkan bimbingan selanjutnya.

"Selamat Pagi semuaaaa" sapa Kak Leo

"Pagi kak"

"Semangat Paggiiiiiiiiiii"

"Semangatttttttttttttttt"

"Bagus adik-adik. Kalian sangat di siplin dengan waktu. Jika kalian sudah di siplin waktu. Apa kalian juga akan disiplin mengerjakan tugas yang kemarin Kaka berikan?"

"Iya kak Leoooo" jawab kami semangat

"Hari ini kalian sangat Semangat. Bagus adik-adik" kata kak Leo. Sebenarnya semua semangat karna memandang wajah kak Leo hehehehe.

"Sekarang saya akan panggil dari nama yang abjad A" kata kak Aryan.

"Anita maju kedepan" dia pun mulai membaca Puisi nya.

Hampir 25 menit akhirnya Si Chandra bergiliran untuk membaca Puisi.

"Chandraaaa silahkan kamu baca puisi kamu"

"Iya kak Aryan"

" hmpp bilang kak Aryan aja senyam-senyum kek orang gila" kataku malas.

"Idih kenapa loe yang sewot" tanya intan

"Alay kali" kataku

"Idih loe belum tau aja rasanya. Ntar kalo loe Bucin orang pertama yang tertawa itu gue. Loe ingat ya" kata intan.

"Hahhaahhaa. coba aja. Biar perlu pake tu Mikrofon biar semua orang pada tau"

Chandra pun memulai membaca puisinya.

"Dear Kak Aryan

Sejak pertama aku melihatmu

Entah mengapa hatiku berdebar kencang amat kencang.

"Huuuuuuuuuuuuuu" semua siswa meneriaki Chandra. Kita berempat hanya menutup wajah kita. Chandra yang baca kita yang malu.Tapi itulah Chandra dia tak gentir dengan itu.

"Diam-diam. Yang masih ribut bakalan di keluarkan dan di anggap gugur" kata Leoo sedangkan Aryan hanya bisa menunduk malu.

Lanjut Chandra membaca puisi

"Mungkinkah aku mulai jatuh cinta

Demi kak Aryan hujan badai aku akanku lalui.

Dear kak Aryan

Bisakah kak Aryan berdiri di samping ku.

Aku ingin berdampingan dengan kak Aryan.

Aku sangat senang bisa bertemu dengan kak Aryan.

Sampai kapanpun kak Aryan akan menjadi Kakak kelas favorit ku.

Salam manis dari Chandra.

"Huuuuuuuuuuuuuu" semua siswa meneriaki chandra lagi.

"Tu si Chandra emang ngak ada otaknya apa. Bikin puisi seperti itu. Gue yang malu"kata Mhaya

"Hufffff bukan loe aja. Kita juga malu kale" kataku menutup wajah dengan buku.

Chandra berjalan ke arah kita. Semua siswa masih belum move on dari puisi cinta si Chandra.

"Tuh loe lihat kan gara-gara puisi Cinta loe. Kita yang kena imbas" kata Mhaya

"Tuh Chandra, kak Aryan ngak berani angkat wajahnya sangking malunya dapat puisi cinta dari kamu" kata Rahma. Kita semua pun melihat kak Aryan. Tiba-tiba aku mengingat seseorang ketika melihat kak Aryan.

"Hmppp.. wajahnya kak Aryan seperti ngak asing ya" kataku pelan

"Ngak Asing gimana Em?" Tanya intan.

"Ngak kok" jawabku mengelak

"Ya iyalah ngak asing. Wajahnya kek orang India gitu. Jadi pasti loe liat tu Sharukh Khan. Kan wajahnya mereka mirip" kata Chandra.

"Mirip dari pala loe" kata ku malas.

Ku lihat wajah Kak Leo yang sedang Sibuk. Entah dia sedang buat apa dengan setumpuk kertas. Mungkin itu penilaian untuk kami. Puisi Masih berlanjut untuk siswa yang lain. Hingga tiba giliran ku

"Perkenalkan teman-teman nama saya Emly

Daer SMA Tunas Harapan

Aku sangat bersyukur karna akan menuntut ilmu di sini.

Aku sangat bersyukur bertemu dengan semua orang di Sini.

Aku senang bisa di bimbing oleh para OSIS.

Aku senang bisa bertemu dengan sahabat baru aku.

Dear SMA Tunas Harapan

Sekolah ini akan menjadi kisah di dalam perjalanan hidup ku hingga akhir hayatku.

Aku akan berikan yang terbaik untuk sekolah ini.

Aku akan menjadi siswa kebanggaan sekolah ini.

Semoga sampai lulus pun aku bersama mu.

Jayalah sekolahku. Jayalah SMA Tunas Harapan.

Itulah puisi dari ku. Lebih dan kurangnya aku mohon maaf.

Semua siswa pun bertepuk tangan.

"Nama kamu siapa?" Tanya kak Leo. Aku

hampir tak bernapas Mendengar pertanyaan kak Leo. Aku menatap nanar kak Leo

"Hallooooooooo" aku pun terkejut dengan petikan jari kak Leo

"Hampppp. Apa tadi kak?"

"Nama kamu siapa?"

"Namaaa ya, ehmmmmm Emly Anugrah biasa di panggil Emly" kataku gugup di tanya kak Leoo abis senyumnya minta ampun.

"Silahkan kembali ke tempat kamu" kata kak Leo

"Ehh tunggu Tunggu" kata kak Kelvin

"Aduhh ni Kakak kelas kenapa lagi si"

"Tadi siapa nama kamu?" Tanya kak Kevin

"Budek kali ni orang" dalam hati ku berkata.

"Emly Anugrah kak"

"Ohh jadi anugrah ya. Kamu adalah anugrah terindah ku dari Tuhan"

"Hahahhahahahahahhaha"semua siswa malah ketawa Mendengar Gombalan dari kak Kevin.

"Sudah sudah..kamu silahkan kembali ke tempat" kata kak Leo..

Aku pun berjalan kembali ke tempatku.

"Lumayan bagus si puisi loe" kata intan.

"Jangan kaya Chandra puisinya puisi cinta. Adehhh malu banget" kata Mhaya

"Hahahaha. Puisi nya Chandra tapi kita yang malu,hahahhaha" kata Rahma

Selanjutnya hingga tiba giliran Mhaya.

"Tuhh maju loe. Baca tu puisi loe. Awaas aja ya kalo jelek" kata Chandra

Mhaya pun berjalan ke depan dengan sangat santai.

"Pasti tu puisi Mhaya bagus. Cara jalannya aja menunjukan" kata Rahma.

"Iya teman-teman perkenalkan nama saya Mhaya"

"Silahkan Mhaya bacakan puisi kamu" kata kak Nita

"Baik kak"

Dearrrr Kak Aryan

"Huuuuuuuuuuuuuu" semuaaa siswa heboh lagi.

"Diam-diam. Yang ribut boleh di luar" kata kak Nita.

"Lanjutkan dek" kata kak Leo.

lanjutan Puisi Mhaya

Sejak kemarin aku mengagumi dalam diam.

Selama ini Aku bercita-cita menjadi seorang guru Namun setelah mengenal kak Aryan Aku bercita-cita menjadi Pacar kak Aryan.

Dear kak Aryan

Jika ada Satu permintaan yang bisa di kabulkan .

Aku akan meminta untuk mengenal kak Aryan terlebih dahulu.

Terimakasih kak Aryan telah mengisi hari-hari ku.

"Apa ada lagi dek" tanya kak Leo

"Tidak kak. Cuman aku punya satu permintaan"

"Apa itu?"

"Bisakah kak Aryan berdiri di samping aku kak"

"Oh tentu bisa dek. Ar sini" kak Aryan pun berdiri di samping Mhaya

"Benar-benar ya si Mhaya itu berani Nikung gue diam-diam. Awas aja loe" kata Chandra

"Hhahahahaha" aku sudah tak bisa berkata aku hanya tertawa saja melihat wajah Asemnya Candra.

"Tuh Mhaya Gila kali ya" kata Rahma

"Dunia kadang-kadang penuh kejutan. Ini salah satunya" kata intan kebingungan

"Kak Ar, Mhaya punya kejutan buat kak Aryan"

"Apa itu dek"

"Tunggu Mhaya ambil di saku dulu"Mhaya memasukan jarinya ke dalam saku bajunya. Semua siswa menunggu apa yang di keluarkan si Mhaya.

"Sarangheeeeee" gilaaa si Mhaya mengeluarkan jari yang bermakna Cinta biasa di sebut Saranghe.

"Anjirrrrrr. Si Mhaya berani banget ya. Chandra si kalaah di mana-mana" kata Rahma

"Keliatan polos ternyata Nyali oke juga tu Mhaya" kata Intan

"Saranghee juga tu anak. Hahaha"kata Rahma di iringi tertawa.

"Huuuuuuuuuuuuuu"semua siswa kembali Heboh dengan tanda cinta Si Mhaya.

"Di harapkan tenang" kata kak Nita

"Apa Ada Lagi Dek" kata kak Leo

"Iya aku cuman mau bilang Prankkkkkkk.hahahahaha" kata Mhaya sambil tertawa.

"What" kataku kaget

"Itu anak gila kali ya" kata siswi yang lain.

"Mhaya Apaan-Appaaann si" kata Chandra makin kesal.

"Ya ampunn semua penuh dengan kejutan" kata Rahma.

"Iya jadi adik-adik itu adalah puisi dari kita untuk menghibur kalian. Karna Hari ini adalah hari ulangtahun kak Aryan jadi Kami OSIS berniat mengerjainya dan Terimakasih Mhaya kamu sudah membantu kami" kata kak Nita

"Iya kak Sama-sama. Apa aku lanjut baca puisi yang aku buat kak?? Tanya Mhaya.

"Tidak lagi. sekarang kamu boleh kembali ke tempat kamu" kata kak Leo

"Baik kak Aryan"

"Eh maaf. Kak Leo maksudnya".

Mhaya berjalan menghampiri kami semua pasang mata Melihat Mhaya.

"Dasar ya Loe mhay . Ngak kasitau kita aja loe kalo loe bakal kerja sama dengan Osis" kata Rahma

"Yaiyalah. Jadi yang kena Prank kan Kalian semua" kata Mhaya.

"Loe ngak tau aja tu kalo tadi loe baca puisi mukanya si Chandra kaya apa.hahahha" kataku masih ingat dengan wajahnya si Chandra.

"Gimana si ceritanya loe bisa kerjasama sama mereka. Perasaan ni ya loe dari pagi sama kita deh" kata intan.

Mhaya pun mulai bercerita

Flashback On.....

POV Mhaya

Tadi sebelum apel aku pergi ke kamar mandi.

Di perjalanan aku ketemu sama kak Leo dan kak Nita..mereka ternyata lagi pusing buat nyari siswi yang akan bacakan puisi buat kak Arman. Karna mereka lihat aku jadi aku deh yang di pilih buat baca puisi.

"Kamuuuuu, siniiiii" kata kak Nita

"Saya kak?" Tanyaku

"Iya kamu"

"Iya ada apa Ya kak?"

"Bisa ngak kamu baca puisi ini?" Tanya kak Nita sambil berikan aku selembar kertas.

Dan ku lihat puisi itu. Aku kaget bahkan aku sempat menolaknya.

"Tapi kakkk" kataku menunduk.

"Benar kamu ngak mau??Ntar jangan Nyesal ya?" Kata Kak Nita.

"Hmpp. Baiklah kak. Aku permisi dulu".

Flashback off.

"Begitulah singkat ceritanya" kata mhaya"

"Hahahhahahahahahhaha"aku hanya tertawa puas sampai perut ku sakit.

"Kenapa loe ketawa Em?" Tanya Rahma

"Loe ngak ingat sama tu mukanya si Chandra. Hahahhhahaha" kataku memegang perut.

"Hahahhhahaha"semua ikut tertawa kecuali Chandra

"Kalian jahat banget si" kata chandra mulai kesal

"Hehe iya de Sorry" kataku dan Chandra pun kembali tertawa sendiri

"Hahahahahhaa. Aduhh Gue Bucin banget ya. Hahahhaha" kata Chandra.

"Baru nyadar dia" kata Rahma.

Semua teramat bahagia hari ini. Seperti kataku matahari yang cerah membuat semua orang bersemangat. Terimakasih Tuhan atas