webnovel

BUCIN

PART 2. "Aku mencintaimu dan itulah awal dan akhir dari segalanya".F.Scott Fitzgerald

POV John

"Hallo Emly"

"Sudah tidur ternyata. Tidurlah yang nyenyak sayang"

Aku mengatakan kata sayang di saat dia sedang tertidur pulas. Aku hanya ingin membuatnya merasa nyaman. Aku tak tau mengapa aku sangat menyukai nya sedangkan banyak wanita yang ingin bersamaku.

Flashback....

Buukkkkkkkkkkkkkkkkkkk

Aku membanting pintu kamar dengan sangat kuat. Di luar papa dan mama juga saling bertanya ada apa dengan ku kala itu.

Di dalam kamar aku hanya mengutuk diriku yang tidak bisa membuat Emly menyukai ku seperti aku menyukainya. Emly selalu saja mempermasalahkan usia sedangkan banyak siswa yang sudah pacaran bahkan ada juga yang sudah melanggar batasaan anak sekolah. Tapi kami hanya menonton bioskop itu pun bersama teman.

Aku mengumpat diriku sendiri dengan keputusan Emly hari ini Tepat setahun kita bersama. Seharian aku tak keluar kamar bahkan untuk makan pun aku tak mau. Mungkin agak berlebihan di umur segini. Tapi itulah yang aku rasakan. Papa dan mamaku juga berusaha memanggil ku agar aku keluar dari kamar. Alhasil aku tidak menggubris perkataan mereka.

"John, are you okay?" Kata mama di luar sana.

"I'm fine mom"

"Come out to eat together" kata mamaku masih saja membujuk ku agar makan.

"I'm not hungry ma" Mama hanya mendengar perkataan ku dari balik pintu. Dengan kecewa mama melangkah meninggalkan kamarku.

Aku pun kecewa sambil merenung apa si kekurangan aku. Padahal banyak orang yang tertarik dengan wajah bule ku ini. Aku terus merenung dan ku ingat semua kenangan bersama Emly.

"John aku teh minta maaf ya. Aku janji kok aku tidak akan memutuskan hubungan lagi" kata Emly kepadaku.

"Iya Emly aku maafkan dirimu tapi janji ya kamu tidak akan pergi lagi",

"Iya aku janji".

Tiba-tiba Emly hilang dari pandanganku yang ada hanya suarah. Entah suarah apa itu, aku mencari asal suarah itu dan Aku juga mencari keberadaan Emly. Tapi aku melihat banyak air yang jatuh dari langit. Tapi bukan hujan entah air apa itu begitu derasnya. Hingga membuatku basah kuyup

.aku mencari Emly dan aku menemukannya tapi Emly menyuruh ku menutup mata setelah itu dia menyuruh ku membuka mata. Ku buka mata ku perlahan-lahan yang ku lihat hanya wanita tapi aku yakin itu bukan Emly. Aku pastikan pelihatanku untuk melihat wanita itu.

"Astaghfirullah Johnnnnnnnnnnn" teriak mamaku.akupun kaget dan segera duduk.

"Hmpppppppppppppp. Ternyata cuman mimpi"Aku melihat segujur badanku ternyata semua sudah basah. Di tambah lagi hanya mimpi bersama Emly. Kecewa juga si.

"Ma, Apaan-Appaaann sii"

"Apaan-Appaaann kamu bilang. Kamu ngak lihat tu udah jam 8 John"

Aku mendengar dengan santai. Ya hari ini aku berniat tidak masuk sekolah. Aku masih marah dengan Emly.

"Ohh.. aku ngak sekolah Bu. ga enak badan hari ini" yaela pura-pura ngak enak badan taunya ga enak hati.

Ibu mulai meraba dahiku. Dahinya pun mengerut.

"Ngak panas tu. Suhu badan normal kok"

"Hmppp.. pokoknya John ngak mau sekolah lagi" kataku menutup wajah dan kembali tidur.

"Pokoknya kamu harus sekolah. Mama akan telpon kakak kamu ya" lagi-lagi mama mengancam beritahu kakak. Aku selalu nurut dengan kakak di bandingkan dengan ayah. Entahlah sejak kecil mungkin selalu di tinggal jadi hanya ada kakak yang selalu menemaniku. jadi apapun yang kakak katakan aku selalu turuti.

Mama pun berjalan keluar dari kamarku.

"Hallo Nak"

"Iya Bu. Ada apa?? Kok tumben Bu. Pagi-pagi gini telpon"

"Ini nak. Si John ga mau sekolah lagi. Mama pusing sama anak itu. Masih SMP aja udah begini. Lama-lama mama bisa mati berdiri"

"Coba Aryan bicara sama John"

"Tunggu mama ke kamar dulu"

"John, ini Kakak kamu mau bicara"

Dengan malas aku mengambil hp dan mengobrol dengan kak Aryan.

"Hallo kak"

"Dek, apa yang di bilang benar, kamu ngak mau sekolah lagi?"

"Hmppppppp"

"Kenapaaaa?"

"Hmppppp"

"Kamu sudah punya pacar?"

"Hmpppppppp"

"Kakak aja ni sudah SMA setahun lagi lulus ngak pernah pacaran. Kamu baru SMP sudah pacaran"

"Bedah orang bedah sifatlah kak" kataku.

"Ya sudah. Kalau kamu malas ke sekolah Karna hal itu. Ntar Kakak bilangin ke ayah buat ngurus surat pindah kamu"

"Ehhhhhm mau pindah kemana kak?"

"Ke Jogja Aja. Kamu bisa jagain nenek sama kakek juga. Pasti mereka senang"

"Tapiiiiiii dia gimana?"

"Dia?"

"Hmpppppppppppppp"

"Ohhhh. cinta monyet kamu John.Hehehehe"

"Isss kakak apaan si" kataku jengkel.

"Gini John. Wanita itu senang dengan orang yang bisa bikin dia nyaman. Dari itu kamu menghindar dulu.. selesaikan SMP kamu..kalau sudah SMA baru kamu dekatin lagi tapi jadinya seorang sahabat. Biarkan dia nyaman setelah itu baru kamu pacarin"

"Gitu ya kak"

"Iya adek ku yang ganteng"

"Okelah kak. Besok aku akan ke Jogja"

"Ya sudah kakak mau masuk kelas".

Dengan berat hati aku mengurus Surat pemindahan sekolah ku. Katanya Hampir satu sekolah khususnya yang siswi-siswi patah hati dengar pemidahan sekolahku.

2 tahun telah berlalu dan selama itulah aku tak pernah melihat dan mendengar kabar tentang Emly. Aku fokus menyelesaikan sekolah ku. Dan hari ini aku berniat kembali ke Bandung untuk menemui Emly.

"Assalamualaikum Ma,Pa"

"Waalaikumsalam Nak" mama berjalan melangkah ke arah ku dan Langsung memelukku dengan erat mengisyaratkan betapa rindunya mama kepadaku.

Sedangkan papa hanya menepuk pundak ku.

"Sini nak makan. Mama sudah siapkan makanan kesukaan kamu, pasti di sana nenek kerepotan ngurusin anak bandel ini"

Sambil menyiapkan makan siang untuk aku dan papa.

"Hehhe ibu tau aja aku sudah lama tak makan makanan buatan ibu" aku pun langsung melahap masakan ibu.

Kami Sedikit berbincang mengenai sekolah ku.

"Hmpp. Kamu sekolah nya ke Jakarta aja berdua sama kakak mu" kata papa

"Ntar ku lihat-lihat dulu Pa"

Setelah beberapa menit kami pun telah selesai dengan makan bersama kami. Moment ini Terlalu sering kita lakukan Karna semua sibuk dengan urusan masing-masing.

Selesai makan langsung aku bergegas pergi ke rumah Emly. Aku sudah tak sabar melihatnya. Sesampainya di sana aku turun dan aku mengetok pintu rumah Emly

Tok tok tok tok tok

"Emlyyyyyyyy"

"Emlyyyyyyyyyyy" aku berkali-kali mengetok rumahnya dan terus memanggil nama Emly.

"Mas te cari Emly ya?" Tanya salah satu nenek tua.

"Iya nek, Emly nya kemana ya nek?"

"Nak Emly teh sudah pindah Mas" kata nenek itu.

"Pindah nya kemana ya nek?" Tanyaku penasaran

"Nenek teh tidak tau atu nak"

"Oh iyaa nenek. Makasih nek. Saya teh pamit dulu. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam Nak"

Aku bergegas pulang. Sesampainya di rumah aku sedikit terburu-buru masuk kamar. Mama pun sampai kebingungan melihat langkah ku. Aku mencari sesuatu yang bisa temui Emly. Walaupun besar kemungkinan hanya 50%. Aku mencakar semua barang lamaku

"ini dia, akhirnya dapat juga ni hp" akhirnya aku berhasil Mendapatkan Handphone lamaku.

Ku cari semua kontak teman waktu SMP termasuk Emly. Aku memang egois semenjak pindah ke jogya aku ngak pernah berkomunikasi dengan Mereka.

"Emlyyyyyyyy" ku cari terus sampai di nama yang selama ini membuatku Jadi BuCin.

Langsung saja Ku telfon dirinya untuk pertama kalinya. Jantungku masih seperti dulu. Selalu berdebar jika berurusan dengan wanita yang satu ini. Aku berharap nomor ini masih di gunakan. Dan apa yang ku harapkan menjadi kenyataan nomornya masih aktif.

Flashback Off....

Akan ku dapatkan dirimu lagi Emly...