webnovel

Bree: The Jewel of The Heal

Brianna Sincerity Reinhart, putri seorang Duke yang mengepalai Provinsi Heal di Negeri Savior. Suatu hari, Bree menyelamatkan seorang wanita yang berasal dari negeri Siheyuan, sebuah negeri yang merupakan negara sahabat kerajaan Savior. Bree membawa wanita tersebut ke kediaman keluarga Reinhart dan malangnya wanita itu mengalami amnesia dan hanya mengingat kalau dia biasa dipanggil Han-Han. Ternyata wanita tersebut memiliki kemampuan pengobatan tradisional yang sangat mumpuni, sehingga Duke Reinhart memintanya untuk menjadi tabib muda di Kastil Heal. Sejak kehadiran Han-Han Bree mulai semangat menekuni dunia obat-obatan dan menjadi lebih terarah. Bree menjadi rajin untuk memperbaiki diri karena ingin mendapatkan keanggunan seperti Han-Han. Di saat Kaisar Abraham, pimpinan negara Savior, mengadakan kerjasama dengan Siheyuan, mereka menerima delegasi yang dikirimkan. Rombongan tersebut dipimpin oleh Tuan Muda Lacey, seorang jenderal perang yang masih muda, tampan, tangguh namun minim ekspresi. Bree langsung menyukai pria tersebut saat pertama kali mencuri pandang pada Tuan Muda Lacey tersebut. Bree yang mempunyai perangai terbuka dengan terang-terangan menunjukkan ketertarikannya pada Yue Lacey namun penolakan adalah yang menjadi santapannya. Puncaknya adalah saat Yue Lacey bertemu si anggun dan cerdas Han-Han. Tuan Muda tersebut tidak menutupi ketertarikannya dan itu membuat Bree sangat tersakiti. Haruskah Bree mengalah demi Han-Han yang menjadi sumber inspirasinya? Haruskah dia melepaskan pria idamannya, Yue Lacey? Kisah berawal di provinsi Heal. Apakah nama provinsi ini akan sesuai dengan pengharapannya, penyembuh. Ini kisah lika-liku Bree dalam mencari peraduan cintanya. Kisah ini bukan hanya mengajarkan mengenai mengejar dan mempertahankan cinta karena tingkat tertinggi dalam mencintai adalah mengikhlaskan. Siapakah yang akan mengikhlaskan, Bree atau Han-Han?

Pena_Bulat · ย้อนยุค
เรตติ้งไม่พอ
48 Chs

Mari kita uji Tuan Yue ini!

Tuan Muda itu boleh saja menunjukkan penolakannya secara langsung. Namun, aku belajar banyak dari Leon mengenai menguatkan mental terhadap penolakan.

Boleh saja baru satu bulan ini aku mengenal Kak Yue, tapi aku akan menggunakan berbagai strategi untuk menaklukan pria minim ekspresi ini.

Dengan penuh semangat aku memasuki kawasan Paviliun Gravor Silk. Kak Xian yang menjadi tujuan utamaku.

Aku cukup salut dengan para delegasi Siheyuan ini, Kak Xian salah satunya. Di tengah kehamilannya yang sudah menginjak trimester akhir, dia dengan semangat dan penuh dedikasi membimbing para penenun untuk menghasilkan produk sutera dengan kualitas terbaik. Jujur aku belum pernah menemukan kain sutera sehalus buatan Gravor Silk.

"Kak Xian!" Aku berhenti sekitar tujuh langkah di belakangnya.

"Ah...Nona Bree. Anda kemari?"

"Urusan perempuan." Aku menampilakn sengiranku dan Kak Xian sepertinya langsung memahami maksudku, karena selain Naena, aku sendiri sering menanyakan banyak hal mengenai Siheyuan dan Kak Yue tentunya.

"Adik Yue?"

Aku benar, kan? Kak Xian pasti langsung memahami maksudku. Namun, aku tak menutupi ekspresi muramku, "Kakak tau, dia baru saja menolakku."

Kak Xian tersenyum mendengar keluhanku. "Dia memberitahu alasannya?"

"Mana mungkin makhluk kaku itu akan bercerita." Kak Xian terlihat menahan kedutan di bibirnya memdengar ucapanku.

Kak Xian mengisyaratkanku untuk mengikutinya ke taman belakang Paviliun Bordir. Aku mengikuti langkah Kak Xian yang berjalan menuju sebuah gazebo yang dikelilingi berbagai tanaman sakura, persik dan lavender. Namun, berhubung salju sedang di masa puncaknya, semuanya hanya nampak seperti bongkahan.

"Dia menolakmu bukan tanpa alasan."

"Maksud Kak Xian?"

"Dia sudah menikah."

"Hah?" Ini sangat mengejutkan. Well, maksudku Kak Yue terlihat masih sangat muda. Perkiraanku sekitar dua puluh awal.

"Adik Yue dinikahkan pada usia dua belas tahun."

"What?" Ini bahkan lebih mengejutkan lagi.

"Adik Yue terlahir dengan alergi dingin. Saat berusia empat tahun dia bahkan mengalami koma selama lebih dari sepekan. Saat itu adalah waktunya Lady Edellyn untuk melahirkan."

"Lady Edellyn istri Paman Adam adiknya Kaisar Abraham?"

"Betul, Nona Bree." Kak Xian kembali tersenyum padaku. "Aku berusia tujuh tahun saat itu, jadi cukup mengingat kejadiannya. Entah atas dasar apa, Lady Edellyn hanya ingin melakukan persalinan di Kastil Graham, di ruangan Adik Yue. Dan saat putrinya lahir, Lady Edellyn meminta putrinya langsung skinship dengan Adik Yue yang sedang koma. Ajaibnya, tak selang lama setelah skinship tersebut, Adik Yue bangun. Kata Kakek, Tuan Besar Regan, terkadang memang alam telah menentukan pasangan untuk tiap ciptaanNya.

Sejak saat itu, Nona Qin, putri Lady Edellyn lebih sering berada di Kastil Graham. Semuanya mengalir secara alami dan saat Nona Qin delapan tahun dan Adik Yue dua belas, mereka dinikahkan.

Mereka menjalani kehidupan bersama selama dua tahun. Namun, Nona Qin memiliki kutukan ular dan suhu panas berlebih yang terus mempengaruhi kesehatannya. Udara Siheyuan tidak cocok untuknya menjalani pelatihan tenaga dalam panas tersebut, jadi Nona Qin mesti mendatangi sumber panas alami yang ada di Savior.

Kami semua berusaha untuk membujukknya kembali ke Savior, namun Nona Qin tetap menolak. Dia tidak ingin berpisah dari Adik Yue. Jadi solusi akhirnya, Adik Yue membuat Nona Qin membencinya. Dan itu berhasil. Mereka berpisah. Nona Qin kembali ke negeri Daddy-nya membawa luka dan rasa marahnya pada Adik Yue."

Aku mendengarkan cerita Kak Xian dengan seksama. Ternyata pria minim ekspresi itu menyimpan kisah cinta yang kelam.

"Tapi dari apa yang kudengar, Paman Adam sekeluarga tidak berada di Savior lagi."

"Itu benar. Tuan Adam kembali ke Savior, sebagai delegasi Savior yang memimpin delegasi perencanaan pengembangan wilayah Siheyuan.

Nona Qin menyusul beberapa tahun kemudian. Malangnya, kapal yang ditumpanginya dihempas badai."

"What?" Napasku tercekat mendengar hal ini.

"Nona Qin selamat, tapi tidak dengan ingatannya. Dia mengalami amnesia. Dia berhasil kembali ke Kastil Graham, tapi sebagai pelayan."

"Pelayan?" Aku kembali merasa tercekat.

"Ya. Sepertinya setelah kecelakaan kapal, dia ditemukan oleh para penjual budak. Adik Yue menyelamatkannya saat berada di area pengadilan mati para budak."

"Kak Yue mengenali Nona Qin?" Kak Xian menggelenhkan kepalanya.

"Seperti yang kuceritakan tadi, waktu sembilan tahun lebih, membawa banyak perubahan pada Nona Qin. Penampilannya sangat jauh dari saat dia kecil dulu. Adik Yue hanya mengikuti intuisinya untuk menyelamatkan rombongam Nona Qin yang berjumlah lima orang. Setelah itu, mereka dibawa ke Kastil Graham sebagai pelayan."

"Pasti ada kejadian yang membuat kalian mengenalinya lagi?"

"Itu benar sekali, Nona Bree. Banyak kejadian beruntun yang membuat kami yakin kalau dia adalah Nona Qin kami. Dia yang takut ular, vegetarian, tidak bisa pakai sendok, tidak bisa menulis tulisan Siheyuan, tapi dia bicara bahasa Siheyuan dengan sangat fasih. Dan puncaknya adalah saat dia menyelematkan Adik Yue saat terjebak badai salju. Adik Yue kambuh dan Nona Qin tanpa disadari mengalirkan tenaga panasnya melalui genggaman tangan. Saat Adik Yue sadar sebelum ditemukan tim pencari, justru Nona Qin yang tak sadarkan diri. Itu berlangsung hingga berharu-hari.

Saat Nona Qin terbangun, dia mengingat semuanya kecuali..."

"Kecuali apa, Kak?"

"Kecuali Adik Yue. Nona Qin hanya mengingat Adik Yue sebagai sosok usil yang suka menganggu dan mengejeknya."

"Kak Yue dulu orang seperti itu?" Aku penasaran membayangkan si kaku itu menjadi orang jahil.

"Hanya pada Nona Qin." Kak terlihat memandang lepas ke langit. "Kami semua yakin kalau memang mereka berdua sudah ditakdirkan berjodoh sejak hari kelahiran Nona Qin."

"Tapi kenyataannya hanya Kak Yue yang dilupakannya."

"Itu semua karena kenangan terakhir yang disimpan Nona Qin mengenai Adik Yue adalah untuk membenci dan melupakan semua kebersamaan mereka."

Ternyata kisah cinta Tuan Yue ini benar-benar pelik.

"Adik Yue sering menjadi bahan ejekan para sepupunya karena kondisi tersebut. Namun, Adik Yue melakukan banyak usaha untuk kembali mendapat tempat dalam hati istrinya. Syukurnya semua itu tak sia-sia. Setelah beberapa bulan kebersamaan, Nona Qin berangsur mengingat siapa Adik Yue baginya. Tetapi, lagi dan lagi itu tidak berlangsung lama. Sebelum perang Siheyuan berakhir, mereka kembali terpisah.

"Di mana dia sekarang?"

"Kami sampai saat ini belum mengetahui keberadaannya. Ini sudah memasuki purnama kelima kami kehilangan jejak tentangnya."

Kisah asmara Kak Yue kuakui penuh lika-liku. Tidak heran kalau dia menjadi semakin datar tiap harinya. Tapi, aku akan menguji Tuan Muda ini. Kalau aku berhasil, artinya aku punya kesempatan untuk berusaha.

"Kak Xian, karena dia telah menolakku aku ingin menguji kesetiannya. Kalau memang dia bisa melaluinya aku akan benar-benar melepaskannya, namun kalau sedikit saja kulihat dia goyah, aku akan berjuang sampai akhir."

"Maksud Nona Bree?"

"Seorang pria biasanya akan sulit melawan godaan wanita cantik. Aku mengenal seseorang dengan kualitas ini. Mari kita uji Tuan Zhi Yue ini." Aku memasang senyum misteriusku.

"Adik Yue tidak tertarik pada wanita manapun lagi, meskipun dia cantik. Nona Bree sudah membuktikannya sendiri."

"Maksud Kak Xian?"

"Kami mungkin baru di Provinsi Heal. Tapi, nama seorang Nona Brianna Sincerity Reinhart bukanlah orang biasa. Banyak pemuda mengagumi kecantikannya, kepandaian dan kelihaiannya."

"Kak Xian memujiku?"

"Itu kenyataannya, kan?" Ucapan Kak Xian membuatku melambung. Aku berusaha menetralkan ekspresi wajahku.

"Tapi tidak cukup untuk mendapatkan perhatian seorang Zhi Yue Lacey."

"Kakak sudah katakan. Adik Yue tidak tertarik pada wanita manapun selain istrinya."

"Mari kita buktikan!" Kak Xian menatapku dengan bingung, tapi aku mengabaikan ekspresinya itu.

Aku langsung pamit meninggalkan Paviliun Bordir. Aku sangat bersemangat untuk menjalankan misiku.