Dua bulan setelah kehamilanku, akhirnya kami menikah. Berada di altar dengan para tamu yang datang, membuatku gugup karena keramaian. Raja menatapku dan menggenggam tanganku bahwa aku tidak perlu takut karena ia ada di sampingku. Aku tahu ia akan selalu ada di sisiku, tapi aku tidak bisa menutup mata seolah mereka semua tidak ada.
Setelah ucap janji, kami berciuman. Tepuk tangan para tamu membuat kami tersenyum senang. Aku menatap Ibu, Papa dan Raka yang ada di sini. Semua keluarga yang tidak kusebutkan, mereka ternyata juga senang dan bahagia melihat kami. Sementara Reina, ia rupanya ikut bahagia.
Pernikahan yang minim tamu ini memang aku yang meminta. Aku tidak ingin ada tamu yang tidak begitu penting diundang, bukan karena sombong, tapi aku takut aku tidak bisa mengatasi kegugupanku karena banyak orang.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com