webnovel

Sebuah Kebetulan atau ketersengajaan?

" Ulannn!!" teriak mas Abrar daribawah tangga. Setelah membaca pesan singkat dari mas Riki, perasaanku menjadi aneh. Ada campur aduk didalam batinku saat ini ditambah mas Abrar dibawah sana tampak mabuk serta mengoceh sembarangan. Seketika sifat aslinya keluar dihadapanku dan terlihat seperti bukan mas Abrar yang kukenal, kalem dan romantis.

Aku membantunya dalam berjalan menaiki tangga rumah. Satu persatu ia langkahkan kakinya dengan gemetar dan tidak adanya keseimbangan, jika aku tidak kuat merangkulnya bisa saja ia jatuh dari tangga ini. Lumayan, paling tidak kepalanya yang pecah.

" kenapa Tuhan tak adil padaku.. ha," celotehnya. Aku hanya mendengarkan apa yang ia katakan.

" Seharusnya aku tidak bertemu dengannya. Aku benci dengan perasaanku sendiri." Sahutnya lagi. Aku menggeleng kepala dibuatnya. Sejak kapan mas Abrar bisa mengeluh seperti kepada sang Pencipta, toh hidupnya selama ini baik-baik saja dan serba berkecukupan bahkan bisa dibilang berlebih.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com