"Kau bilang kau akan melakukan apa pun untukku," kata Delima sembari memandagi wajah merah yang terkejut dengan permintaannya tersebut. "Jadi, lakukanlah untukku, Andham. Telanjanglah di hadapanku."
Andham menghela napas dalam-dalam. Memang, jangankan mendengar permintaan yang 'luar biasa' dari mulut gadis itu, melihat tubuh Putri Duyung-nya itu yang bisa dikatakan telanjang saja sudah membuat sang pria merasakan sesuatu pergerakan di selangkangannya.
"Kau tidak mau?"
"Tidak," ujar Andham, dan kemudian melepaskan bajunya, menyisakan celana pendek selutut itu di badannya. "Tidak seperti itu, Delima. Hanya saja…"
"Kau sudah mengetahui hal ini dari ayahku bukan?"
Sang pria mendesah berat dan panjang. "Yaa. Dan sungguh, kini aku menjadi ketakutan dengan semua ini."
"Andham," Delima menghela napas dalam-dalam. "Kurang dari dua bulan lagi, umurku akan mencapai dua puluh tahun. Kau tahu apa artinya itu?"
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com