webnovel

Belenggu Raja Iblis

(Warning konten dewasa dan kekerasan) Harap bijak dalam membaca. Saat pengkhianatan dan takdir mulai bersatu, itulah saat bencana akan datang. VOLUME 1: Lascrea Amone, balerina yang sedang bersinar namanya di seluruh dunia, terpaksa harus menanggung dosa atas pengkhianatan dirinya dimasa lalu. Pada usia yang genap ke-20 tahun, dia harus diseret ke neraka untuk menikahi raja iblis kejam. VOLUME 2: Lascrea dan Allail bertemu kembali setelah Lascrea yang mengorbankan dirinya sekali lagi, untuk menyelamatkan cintanya-Allail yang sedang bertarung dengan Kakaknya-Raja iblis terdahulu. Dalam penantian seribu tahun kemudian, mereka akhirnya bertemu lagi, sebagai Ayah dari teman sekampus Rea (Reinkarnasi Lascrea). Dia selalu memimpikan kisahnya seribu tahun yang lalu. Azef, mengetahui terlebih dahulu bahwa ternyata teman sekampusnya itu, adalah Ibunya. saat itulah dia menyusun rencana bersama para Paman dan juga Bibinya agar menyatukan Ibu (Yang tak tahu bahwa mimpi yang dia lihat itu adalah dirinya) dan juga Ayahnya (Yang ingatannya di segel karena mengamuk dan hampir menghancurkan seisi neraka) Ikuti terus kisahnya, VOLUME 2 akan lebih HOT dan lebih seru. Yeay! ______________________________________________ NOVEL LAINNYA: ~LOVE PHOBIA [Romance-Comedy] ~BAHKAN JIKA CINTAMU BUKAN MILIKKU [Dark-Romance] ~ Fetters Of The Devil king (Fantasy) ~ MY SWEET REVENGE: Tuan Muda Paranoid, Kau Semakin Nakal (Fantasy-Psychology-Modern-Comedy) ~ Sweet Revenge For Young Master (Fantasy) IG : @Raqueenal Cover by : Rueje/Rainbow.dot Editing : PixelLab

Sungmii21_ · แฟนตาซี
Not enough ratings
295 Chs

Perang Melawan Penghianat Dan Pemfitnah

Paula benar-benar keringat dingin saat itu. Dia yang sudah mengatakan pada Tabib yang ada di sampingnya agar tak mengatakan apapun pada Allail, malah Allail yang mencari tahu dengan menggunakan orang lainnya.

"Kumohon, jangan biarkan dia datang dan memeriksanya. Aku mohon!"

"Silahkan!" Kata Allail pada tangan kanannya yang kala itu sudah hampir sampai di depan Rea yang masih tertidur itu.

"Kumohon jangan!" Paula pun menutup matanya saat tangan kanan Allail itu hampir saja menyentuh Rea. Tiba-tiba...

Brak!

"Yang mulai, maaf hamba lancang. Tapi, sekarang kita harus segera menyusun strategi karena yang tadi Yang mulia katakan, semuanya itu benar. Sekarang, utusan yang tadi Yang mulia lepaskan itu malah kembali dengan para bala tentara yang siap berperang, lengkap dengan zirah mereka masing-masing."