Asher yang kala itu tengah berjalan-jalan seperti biasa, kemudian melihat Lascrea yang sedang berada di ujung maut, dengan seorang wanita yang berusaha menyakitinya dengan pedangnya.
"Gila, ada apa dengan wanita itu? Dia hisa mati. Oh tidak, dia sudah berdarah."
Sekejap, Asher akhirnya pergi dan menahan lajunya pedang yang sudah hampir mengenai leher Lascrea.
"Hei, wanita, apakah kamu tidak apa-apa?" tanya Asher sambil menyodorkan tangannya pada Lascrea yang kala itu masih tergeletak di tanah dan meringis.
"Hei, kau berdarah," ujarnya lagi sambil menunjuk ke arah tubuh bagian bawah Lascrea.
Lascrea yang kala itu baru menyadari bahwa dia mengalami pendarahan, kemudian mulai terlihat panik.
"Ya ampun bayiku," ucapnya sambil memegang perutnya yang kemudian mulai terasa sakit.
Lascrea pun menarik tangan Asher sambil menatapnya dengan wajah yang pucat.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com