"SHENA!"
Shena terus berjalan cepat tanpa menghiraukan panggilan Brenda. Selepas pertandingan basket selesai, Shena segera keluar dari lapangan tanpa menunggu Brenda terlebih dulu. Shena masih kesal karena Brenda sejak tadi menjahilinya.
"Aku panggil dari tadi kenapa kamu masih jalan terus?" tanya Brenda saat ia sudah menyamakan langkahnya dengan Shena.
"Tidak apa-apa," jawab Shena tanpa menolehkan wajahnya ke arah Brenda.
Melihat respon yang diberikan oleh Shena sudah cukup membuat Brenda paham jika sahabatnya tersebut tengah marah padanya. Sejak Brenda melihat sketsa yang Digambar oleh Shena, ia terus mengatakan jika sketsa tersebut adalah gambar dari wajah Barents. Karena hal itulah Shena menjadi kesal dengan Brenda
"Kalau kamu marah seperti ini, malah semakin terlihat kalau sketsa yang aku lihat tadi itu benar-benar wajahnya Barents," kata Brenda membuat Shena seketika menghentikan langkahnya.
"Maksud Brenda apa?" tanya Shena yang kini sudah menoleh ke arah Brenda.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com