Azka mempersiapkan dirinya untuk ujian besok. Ia sudah tak bimbang lagi kali ini. Penyemangatnya sudah kembali. Dan kini Ia sudah menggelar beberapa buku di atas meja untuk dibaca meskipun rasanya ia tidak ingin. Rasa malas tiba-tiba menyerangnya di saat yang tidak tepat. Benar-benar tidak tepat. Azka menghembuskan napas beberapa kali dan merasa kesal pada dirinya sendiri yang malah menginginkan banyak waktu untuk bersama Andrea. Ya sejak kejadian Andrea menceritakan semua permasalahannya, Azka semakin tidak bisa menjauh dari gadis itu. "Ternyata melupakanmu bukanlah kuasaku," lirih Azka sembari menatap langit-langit kamarnya. Ia pun mengenang hari di nana gadis itu mengatakan segalanya.
Flash Back on
Support your favorite authors and translators in webnovel.com