Alleta menghirup udara yang ada di kamar secara dalam-dalam. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri, tidak ada yang berubah. Ia meletakkan koper di atas tempat tidur, lalu membukanya. Alleta lemas sekali, bahkan untuk berbicara saja ia tidak sanggup. Wajahnya pucat pasi, ia pun belum makan sejak tadi. Tetapi selera makannya hilang seketika saat sang ibu memberikan tamparan keras kepadanya.
Satu hal yang membuatnya seperti itu ketika ibunya merasa kecewa dengan keputusan yang telah dibuat oleh Alleta. Padahal Alleta hanya ingin sang ibu mengerti dengan perasaannya. Ia tidak bisa berlama-lama tinggal bersama dengan pria yang tidak mencintainya. Alleta berjalan ke arah cermin yang ada di kamarnya. Alleta berdiri tepat di depan cermin itu, ia memegangi pipinya. Tampak berwarna merah, dan ada garis tangan sang ibu di sana. Suasana di dalam kamar sepi sekali, sunyi tidak ada suara apa pun.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com