Shena bergegas turun dari motor Dean saat mereka berdua sudah sampai di parkiran sekolah. Belum sempat Shena menjauh dari motor Dean, laki-laki tersebut sudah terlebih dahulu memanggil namanya.
"Shena," panggil Dean sembari meraih satu tangan Shena.
"Kenapa?" tanya Shena dengan tampang sedatar mungkin.
Pagi ini Shena tidak jadi berangkat sekolah bersama ayahnya setelah mendapat pencerahan dari ayahnya tersebut. Namun di sisi lain, Shena juga belum berani untuk meminta maaf terlebih dahulu pada Dean.
"Ini," Dean mengambil bunga mawar yang ia letakkan di dalam saku jaket kulitnya. "Buat kamu,"
Satu tangan Dean terlihat menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Tidak tahu kenapa ia merasa gugup saat memberikan bunga mawar yang ia peroleh pagi tadi pada Shena. Padahal jauh sebelum hari ini, Dean sudah sering melakukan hal tersebut di hadapan Shena.
"Terimakasih," Shena menerima mawar pemberian Dean lalu segera melangkah cepat menjauhi Dean.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com