Si kadal membuka matanya tiga hari kemudian dan menemukan dirinya telah kembali ke rumah Luna, seluruh tubuhnya masih terasa sakit dan ia tidak dapat banyak bergerak.
Luna mendapatkan dua luka, satu di telapak tangan dan satu pahanya. Untuk sementara ia tidak membuka butiknya, wanita itu melihat Aodan yang bergerak dengan pelan di atas sofa dan mata keemasan itu terlihat meredup.
"Apa kau tidak bisa lagi berubah?"
Luna berjongkok di depan Aodan dan melihat mata keemasan itu mengedip dengan pelan, tangannya terulur menyentuh kepala si kadal.
Biasanya Aodan akan menolak keras siapa pun yang menyentuh kepalanya, tapi kali ini ia tidak bergerak, membiarkan Luna. Ekornya terkulai di belakang tubuhnya dan membuat si kadal terlihat sangat menyedihkan.
Benar-benar tidak bisa lagi?
Support your favorite authors and translators in webnovel.com