Kemudian mereka berpisah begitu saja setelah Arya menerima alat perekam. Ia mengunjungi gedung fakultas Gadis 2 yang sebenarnya cukup jauh jika ditempuh dengan jalan kaki, namun di sisi lain ia juga malas menggunakan motornya yang sudah terparkir rapi dan takut tak mendapatkan tempat yang sama. Dengan niat yang tak tahu baik atau buruknya, selanjutnya akan ditentukan bagaimana Arya bisa menaruh alat perekam ke dalam tas Gadis 2.
Arya berjalan membutuhkan waktunya setidaknya 5 menit. Walau berjalan cukup lama, tak terlihat napasnya tersengal atau setetes keringat keluar dari tubuhnya. Kemungkinan besar olahraganya selama ini benar-benar membantu tubuhnya semakin kuat dan tak mudah lelah. Melihat gedung fakultas tersebut, Arya teringat beberapa insiden yang sempat membuatnya kebingungan dan menyedihkan. Namun semua itu sudah masa lalu dan Arya kini sudah hidup jauh lebih bahagia, terlebih setelah Arya menjadi pemain basket profesional.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com