Walau tujuan mereka berbeda, Fahrizul dan Fahmi berjalan ke arah yang sama. Sedangkan Arya masih mempersiapkan sesuatu sebelum menuju latihan basket.
Sembari berjalan menuju tujuan masing-masing, Fahrizul dan Fahmi sejenak menatap Arya, merasa jika temannya yang baru saja mereka kenal ternyata telah melangkah jauh di luar dugaan mereka.
"Aku tak menyangka Arya bisa menjadi pemain basket profesional diumurnya yang masih muda," ujar Fahmi terheran-heran. Sampai sekarang ia bingung kenapa dirinya jauh berbeda dengan Arya.
"Hmm? Maksudmu tentang pengumuman itu?"
Fahmi mengangguk pelan, menatap lurus ke depan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com