Saat itu juga ia melihat bagaimana ekspresi wajah pelatihnya lalu menggeleng pelan. Wajah Arya kembali sayu dan mengalikan pandangannya kembali. Apa salah membelikan minuman ketika temannya kelelahan? Arya tak mengerti dengan Coach Alex yang terus menerus memandangnya sebelah mata sehingga terlihat melakukan banyak kesalahan sedangkan ia melakukan bukan untuk kepentingannya sendiri. Apa gara-gara keluar di waktu yang tidak tepat?
Entah sudah berapa kali ia berbuat suatu hal yang membuat Coach Alex sampai menggeleng kepala sedangkan Arya sendiri merasa perbuatannya sejauh ini sudah benar dan memang mendukung teman-temannya. Saat itu juga… Arya merasa lelah dan merasa semua perbuatannya sia-sia sepulang dari liburan. Ia juga membayangkan andai saja tidak termasuk dalam dua puluh pemain terpilih tersebut dan menghabiskan waktunya bersama Amelia dan teman kampusnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com