Fahmi menegakkan tubuhnya, tersenyum lebar, dan menggaruk hidungnya. "Hmm… Tentu saja. Apa kau tak bisa melihat temanmu ini sedang sangat senang? Ini pertama kalinya aku mendapat banyak kesempatan bicara dengan Vivi. Tak akan kubiarkan kau merebut Vivi dariku!" ujar Fahmi, suaranya semakin meninggi.
Fahrizul yang mendengarnya hanya mengibaskan tangannya. "Tenang saja. Aku tak akan merebutnya darimu. Tapi kau harus memastikan apakah ia tertarik padamu atau tidak. Jika tidak, barulah di situ aku muncul dan menawarkannya sebagai pacarku," katanya sangat santai.
Fahmi bergegas mengambil garpu di atas piringnya dan mengarahkan garpu tersebut pada Fahrizul. "Kalau aku bilang jangan, ya jangan, dasar bodoh! Mesti kita satu kos dan satu kelas, aku tak segan menghajarmu jika kau merebut Vivi dariku."
"Hahaha, kau ini memang aneh, ya. Kau seakan melindungi Vivi sedangkan ia sama sekali tak peduli denganmu. Lain kali kau pastikan dulu daripada kau sakit hati di akhir."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com