webnovel

Pawang Manusia Kulkas

"Bos, lo nggak papa, kan?"

Rangga menggeleng dan langsung menjatuhkan tubuh di atas sofa. Lelaki itu meringis pelan, saat tidak sengaja menyentuh luka di sudut bibir kanannya.

"Jack, tolong ambilin obat merah."

Jackson langsung beranjak dari duduknya dan kembali dengan kotak obat di tangan.

"Biar gue yang obatin," katanya. Meskipun dia masih kesal dengan apa yang Rangga lakukan pada Arsena, namun ikatan pertemanan di antara keduanya tidak bisa mengubah semua itu.

Se-brengsek apa pun Rangga, se-kejam-kejamnya lelaki itu, bagi Jackson ia adalah teman yang baik dan pernah membantu dirinya ketika melunasi uang sekolah.

"Seharusnya Arkala bisa ngomong baik-baik, nggak usah langsung nyerang kayak gini." Kahfi bersuara, dengan tatapan cemas melihat Rangga yang tengah diobati oleh Jackson.

"Lagian lo kenapa main curang sih, Rang?"

Rangga mengangkat wajah dan menatap Andra. "Karena gue kesel dan nggak mau kalah dari merek," jawabnya.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com