webnovel

Hukuman Berjamaah

Teriknya sinar matahari siang ini cukup membuat Arsena kelelahan. Gadis itu menyeka dahinya berulang kali, namun keringnya hanya berlangsung dua menit.

Di antara orang-orang yang berdiri di tengah lapangan, hanya dia seorang gadis. Sisanya, tentu saja para lelaki.

"Ughh ... berapa menit lagi, sih? Lutut gue udah kayak mau lepas rasanya." Gavin adalah orang yang paling sering mengeluh di antara mereka semua. Lelaki itu berdecak dan mendesah beberapa kali, membuat orang-orang di sampingnya menghela napas jengah.

"Vin, lo bisa diem nggak, sih? Gue pusing banget denger omelan lo."

"Gue juga pengennya diem, Baal. Tapi, gimana? Kalau diem, yang ada kepala gue tambah nyeri."

Arsena melirik singkat pada Gavin dan kembali menatap lurus ke depan.

"Tadi-tadi gue tetep di uks sampe jam pulang. Kalau kayak gini caranya, percuma gue perawatan kulit."

"Lo seneng ya, berduaan sama Rangga? Apalagi di ruangan tertutup kayak gitu?"

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com