webnovel

Anak asuhku Anakku

mei_yama · วัยรุ่น
เรตติ้งไม่พอ
53 Chs

36.

Tidak terjadi apa apa semenjak SMS itu di terima oleh Lily. Juno jadi semakin protective pada Lily mengawasi layaknya CCTV 24 jam.

Hingga sore ini Mama Kim tiba tiba dengan gugup meminta Juno untuk menemaninya ke makam sang Papa. Mama Kim ingin meminta maaf di depan pusara suaminya yang pertama itu.

Embun sedang bersama putri dan Bimo untuk menghadiri acara ulangn tahun temanya. Lily merasa tidak enak badan dan ingin beristirahat di rumah. Juno mengijinkannya Bahakan tak mengijinkan Lily untuk sekedar membuat teh hangat. Semua sudah di sipkan Juno sebelum berangkat menghantarkan Mama Kim ke TPU.

Mama Kim menangis tersedu terisak mengingat semua kejahatan yang sudah di lakukanya kepada sang suami. Mama menangis sejadi jadinya. Dengan gerak kaki Juno memeluk Mama Kim. Namun saat semua sudah mereda. Ada satu titik tangkapan gambar yang membuat Juno sangat heran tetapi mama Kim berusaha mengalihkan perhatian Juno.

Mama Kim melihat Lily sedang berada dalam pelukan Nando sedang menangis terisak. Sangat jauh, namun walaupun hanya samar samar dari kejauhan Juno dan Mama Kim sangat hapal dengan perawakan Lily.

Juno mengepalkan tanganya dan menggerakkan giginya. Wajahnya seketika menjadi merah padam dengan deru nafas yang semakin tak beraturan. Pandangan itu tetap mengarah pada pemandangan itu meski mama Kim mencoba mengalihkannya.

"Ayo kita pulang ma, di sini membuatku sesak" Ucap Juno yang bergegas pergi dan di ikuti mama dari belakang.

Sesekali Mama Kim menengok ke Lily dan menggelengkan kepalanya seperti tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Mama Kim menghela nafas panjang dan berjalan setengah berlari mengejar Juno.

💔🌺🌺🌼

"Dari mana saja kamu?" tanya Juno dengan nada datar tanpa melihat wajah Lily.

Lily sangat terkejut dengan keberadaan Juno. Sesaat sebelum pulang Lily menghubungi Juno. Tapi Juno berkata sedang ada pertemuan dengan kliennya dan akan pulang terlambat.

"A... aku.." Suara Lily bergetar dan terputus putus.

Lily sudah sangat hapal dengan watak Juno yang paling tidak suka di bohongi. Dan kali ini perkara ini mengarah pada Nando sebagai orang ketiga. Bagaimana tidak, di depan mata Juno, Lily dan Nando sedang berpelukan.

"Katakan apa yang kamu lakukan dengannya tadi?"

"Sudah puas kamu bermesraan dengan dia, dan sekarang kamu pulang untuk mencari kehangatan denganku?" Seru Juno sambil berdiri menatap Lily penuh kebencian.

Lily menangis tersedu sambil meremas remas Tote bag yang di bawanya.

"Aku tidak mengira kamu adalah wanita yang seperti ini Lily Liana!"

"Apakah memakai semua ini hanya trik mu untuk menutupi kelakuanmu yang menjijikkan itu" hina Juno dengan suara lantang.

Mama Kim yang mendengar keributan dari dalam kamar Juno langsung bergegas menghampiri arah suara dan berdiri di depan pintu berjaga jaga jika Juno khilaf dan melakukan kekerasan.

"Sayang, dengarkan aku dulu. Aku kesan karena ini" Ucap Lily terhenti karena Juno tiba tiba menenggak segelas bir di hadapan Lily.

Juno nampak begitu frustasi dan tak terkendali.

"Kamu minum sayang?" Perhatian Lily teralihkan pada minuman keras itu.

"Apa urusanmu, huh! Kenapa kamu tidak suka?"

"Kamu pun sudah melakukan hal yang paling tidak aku sukai. Katakan, sudah berapa lama kamu berhubungan dengan dia? Atau jangan jangan bayi yang ada di dalam perutmu itu?" Ucap Juno menghina Lily sambil menertawakannya.

"Aku bisa terima kamu mengataiku seperti apa. Tapi tentang bayi ini, dia darah daging mu." Ucap Lily dengan tangis yang masih menyesakkan dada.

Mama Kim ikut menangis mendengar hinaan yang Lily dapatkan.

"Tidak akan ada wanita murahan yang Mau mengakui jika dirinya itu murah!" Ucap Juno sambil menenggak lagi minuman keras itu.

"Atas dasar apa kau tiba tiba menghinaku seperti ini? Dengarkan aku, aku akan menjelaskan ini" ucap Lily dengan Isak tangis yang mulai terhenti.

"Kemasi barangmu dan pergi dari sini! Tinggalkan aku dan nikmati hidupmu dengan nya. Aku akan menceraikanmu sesegera mungkin" ucap Juno secara lantang.

Lily hanya menangis terisak merasa sudah tidak ada gunanya dia menjelaskan sesuatu kepada seseorang yang sedang terbakar api cemburu. Semuanya bisa di toleransi, tapi tentang tuduhan perselingkuhan hingga menghasilkan bayi hasil perselingkuhan. Hal itu sangat menusuk hati Lily, Merasa sakit sesakit sakitnya.

Lily mengambil keputusan untuk segera dari rumah Juno. Saat berdiri di ambang pintu Lily berhenti karena mendapati mama Kim yang sedang menangis di samping pintu. Mata mama Kim saat melihat wajah Lily seperti sedang membaca apa yang tengah di rasakan Lily yang kemudian memeluknya.

"Hah, bodohnya aku. selama ini kalian rupanya bersekongkol saling menutupi kebusukan satu sama lain. Hahahaha..... Juno Juno kamu sangat dungu" Gelegar suara Juno memenuhi ruangan dengan rancuan kata yang menusuk hati.

Lily dan Mama Kim hanya menangis melihat Juno yang seperti itu. Lily mengambil secarik kertas yang dibawanya dan melemparkannya ke wajah Juno.

"Ingat, kau akan menyesali semua ini.!"

"Baca ini jika kau Sudi" ucap Lily sambil melemparkan kertas di dalam map coklat yang di bawanya.

Belum sempat Lily menginjakkan kaki keluar pintu, Juno sudah berteriak lagi.

"Kalian pergilah penghianat!"

" Aku menyetujui kau menginjakkan kaki di rumah ini hanya karena bujuk rayunya. Sekarang dia pergi, maka kau juga pergilah"

"Pergi kalian!!!" Teriak Juno sambil membanting botol minuman keras itu dan pecahan beling itu tak sengaja terlempar dan menggores kaki Lily.

Lily mengabaikan darah yang mengucur di kakinya karena pecahan kaca itu. Sakit hatinya lebih perih dari sedikit luka yang menganga itu. Mama Kim sudah tak mampu berkata kata dan hanya pergi dan memapah Lily sambil terisak.

🖤🖤🖤

"Kita akan kemana nak? kau sedang hamil." Ucap Mama Kim sambil menarik koper di kedua tanganya.

"Tidak tau Ma.. aku benar benar tidak bisa berpikir saat ini" Ucap Lily dengan tatapan kosong dan mata yang masih teraliri air mata dengan lancarnya.

"Kita duduk dulu, cerita sama Mama apa apa yang sebenarnya terjadi" ucap Mama Kim sambil menarik tangan Lily perlahan untuk duduk di bawah pohon.

Lily dan mama Kim sama sama tidak membawa uang sepeserpun karena pergi dengan keadaan emosi dan tergesa gesa.

"Aku tidak tau harus tertawa atau menangis ma"

"Aku baru saja menemukan kakak kandungku. Satu satunya orang yang berkerabat denganku yang aku tau. Sementara aku kehilangan suami yang baru saja secara sadar dia telah menuduhku berselingkuh hingga hamil dengan laki laki lain" Ucap Lily sambil kembali mengucurkan air matanya.

"Kau menemukan kakakmu?"

"Jadi Nando adalah kakak kandungmu, dan Juno salah paham?" ucap Mama Kim mencoba memastikan apa yang didengarnya.

"Aku.... aku tidak tau harus kemana dan bagaimana ma ..."

Tangis Lily kembali pecah dalam pelukan Mama mertuanya yang kini menjadi orang terdekatnya.