Happy Reading.
•
Rasa marah masih menyelimuti ku, membayangkan bagaimana wanita tadi mencium suamiku begitu saja, itupun dilakukan didepan umum dan didepanku. Tidak bisa, aku memang belum mencintai Bagas tapi aku tidak bisa menerima jika ada wanita yang dekat-dekat dengannya. Apalagi sampai menyentuh bagian tubuh Bagas. Tidak, Bagas milikku.
Aku sampai dirumah tanpa Bagas, dia mengejarku tentu saja, hanya saja aku berhasil lari dan pulang menggunakan taxy. Aku marah juga padanya, jika dia segera menepis tangan wanita tadi tidak mungkin adegan kissing itu terjadi. Dia juga salah.
Kubuka kamarku dengan kasar, sepatuku ku lemparkan kesembarang arah, mataku menelisik barang yang bisa dihancurkan, jelas tertuju pada meja rias yang penuh alat Make Up ku, dengan mudah kesingkirkan itu semua. Bunyinya rusuh, jelas karena hampir semuanya kaca. Itu belum cukup meredam emosiku. Meraih vas kecil dimeja nakas dan melemparkannya pada kaca riasku.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com