Namanya juga cinta. Jadi, meskipun sudah diusir selama puluhan kali sama sekali tak mengikis kesetiaan Louis dalam menemani Amira selama di rawat di rumah sakit.
Dengan penuh kesabaran tetap saja menemani meskipun keberadaannya di sisi Amira sama sekali tidak di hargai. Hati Amira telah membatu hingga kelembutan dan juga kesabaran seorang Louis Leigh Osbert tak mampu lagi meruntuhkan dinding hatinya.
"Mau sampai kapan kau akan tetap seperti ini, Amira?" Sembari mengusap kasar wajahnya berpadukan lirikan tajam pada pintu yang masih saja menutup rapat.
Dia terlihat menyandarkan kepalanya pada dinding dengan kedua tangan bersedekap ke depan dada. Kedua matanya memejam rapat, akan tetapi tidak dengan pikirannya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com