webnovel

Prolog

"Selamat kepada Rania Aurora dewi yang beruntung pada kesempatan kali ini-" Siaran pengumuman itu terdengar dari televisi, seorang gadis belia dengan surai diikat satu yang memakai piyama berteriak penuh semangat di tempat.

Pengumuman di kala malam yang sepi itu membuat gadis tersebut berjingkrak kesenangan hingga melakukan tarian aneh sebagai sujud syukurnya. Gadis itu melompat dan berteriak sangat girang, padahal dirinya sedang maskeran sampai ikut retak dibuatnya karna saking bersemangat.

"Kak ini sudah malam, diamlah!" Kegiatan menyenangkan gadis itu terhenti dikarnakan sahutan seseorang disekitarnya, seorang anak lelaki yang lebih muda dan lebih pendek.

"Kamu.." Gadis yang sebelumnya berjinkrak seperti kesurupan menoleh sembari menatap lelaki yang lebih muda, dia adalah adik dari Rania. Masalahnya sekarang ada di masker wajah hijaunya yang retak, kesannya jadi terlihat seram.

Lelaki yang lebih muda kaget setengah mati dan langsung kabur berlari, "HWAA MAMAA!! HANTU MUKA RETAK!!!"

Gadis belia itu mendengus, "Mengganggu kesenanganku saja." Gadis itu tak memperdulikan yang lain, ia sangat bahagia sekarang, hal yang telah dinanti dan ditunggunya benar-benar menjadi kenyataan.

Ya, gadis itu adalah Rania si pemenang give away. Menang dalam give away rasanya seperti mimpi, rasanya sangat beruntung apalagi itu dalam event yang menjadi favoritnya. Event itu diadakan author/penulis novel favorit Rania. Meski event itu hanya berupa promosi visual dari novel yang akan ditulis si author tetap saja memenangkan salah satu bagian dari mereka rasanya lebih baik daripada mendapat investasi besar dari kolongmerat bagi gadis itu.

"Selamat ya Rania kamu memenangkan hadiah give away dan hadiahnya akan segera dikirimkan." Pembawa acara di televisi malam itu kembali melanjutkan dan tiba saatnya author dari novel juga ikut bicara, itu wajar karna dia adalah bintangnya dalam event ini.

Dengan nama pena Arthur Lowie yang sering disebut ArLo tersenyum pada kamera, benar author favorit gadis itu adalah seorang pria. Author penulis genre romansa kerajaan adalah seorang pria, fakta itu cukup mengejutkan untuk awalnya tetapi semuanya menjadi terkendali dan baik-baik saja.

Kharisma authornya sendiri pun sangat menawan, seperti pria yang sukses dengan sapaan hangat dan selalu berwibawa, terkadang Rania berpikir apakah ArLo seorang pangeran juga sama seperti di dalam kisah yang dibuatnya? Entahlah apa itu benar atau tidak tapi yang jelas dia memang pria yang sempurna.

"Terimakasih semuanya atas partisipasi kali ini." ArLo tersenyum pada kamera menyapa para penonton, Rania bisa melihatnya di balik layar televisi.

"Selamat juga pada Rania yang memenangkan give away dalam event kali ini, yang belum dapat jangan berkecil hati masih ada kesempatan selanjutnya. Saya harap dengan promosi kali ini novel yang akan saya buat kedepan akan berjalan lancar dan dapat memuaskan, melihat respon kalian saat ini saya pribadi sebagai author sangat senang." Ujar ArLo.

Benar, event ini sebenarnya hanya promosi visual untuk novel baru yang akan ArLo tulis ( Cahaya dan Kegelapan 2 pangeran ) Visual sendiri diantaranya pengenalan karakter dan desain serta hanya sipnosis novel. 'Novel tersebut sama sekali belum rilis secara utuh' meski begitu Rania sangat senang dapat berpartisipasi karna mau bagaimanapun ArLo adalah author favoritnya.

Rania sudah lama mengikuti ArLo dan karyanya hingga saat ini dapat memenangkan give away dari event terbarunya. Rasanya Rania masih sulit percaya, dipikirnya itu mustahil karna dari karya ArLo sebelumnya Rania tak pernah menang namun sekarang Rania bisa bernyukur karna telah mendapat kesempatan itu.

Waktu berlalu dan event pun berakhir, beberapa hari kemudian paket yang ditunggu-tunggu Rania pun tiba. Siang malam gadis itu menunggu di pintu depan rumahnya seperti penjaga atau mengintip lewat jendela, kurir pun sempat ketakutan melihat Rania yang mengintip di jendela, hampir saja si kurir kabur karna mengira itu penampakan.

Ketika paket sampai ditangan, begitu senangnya Rania dan sangat antusias membuka paket tersebut. Dengan agak gemetar serta jantung yang berdetak kencang Rania membuka paket itu sangat hati-hati.

Yang didapat Rania beberapa merch karakter novel ( Cahaya dan Kegelapan 2 pangeran ) Rania sungguh bersemangat ia refleks teriak saat melihatnya, meski hanya berupa poster tapi visual karakter itu sangat Rania sukai, bisa dibilang cinta baru pada novel ini.

"AAAAA!!" Rani berteriak kegirangan dan memeluk seraya mencium-cium poster tersebut. "Charles von Rozvioto, cinta pertamaku di novel ini, dia ganteng banget gila!" Rania sangat menyukainya, gambaran pria yang hangat dengan senyum dan suaranya yang lembut, itu adalah gambaran Pangeran Charles.

"Habis ini selesai akan kupastikan memajang wajahmu." Rania tersenyum puas berlanjut dengan merch selanjutnya poster yang lainnya tapi Rania membuangnya seketika ke sembarang tempat, "Aku gak suka dia." Tukasnya.

Berlanjut ke barang selanjutnya yaitu semacam kotak musik? Desainnya sangatlah cantik, warnanya begitu menyentuh hati bernuansa biru dan putih dengan ornamen bunga abstrak lalu ada sebuah kunci di sampingnya.

Rania tak sabar memdengarkan apa isi dan melodinya, menggunakan kunci itu Rania memutarnya di lubang kunci kotak tersebut dan membukanya. Kotak musik itu begitu terbuka menampilkan seorang figur wanita yang sangat cantik berputar di tengahnya seperti sedang menari, diikuti dengan melodi yang sangat indah dan menenangkan.

Rania sadar jika figur wanita itu yang akan menjadi tokoh utamanya nanti, sejujurnya Rania cukup cemburu mengetahui hal itu, bisa jadi Charles kesukaannya akan berakhir dengan wanita ini. "Ya aku yang cuma pembaca bisa apa, seandainya saja aku adalah tokoh utama." Ucap Rania sedih menyentuh figur wanita yang masih berputar di tengah.

Meskipun begitu melodi ini cukup bagus, lama kelamaan Rania seakan ikut masuk kedalam melodi tersebut. Semakin dalam, semakin terasa di relung hatinya, Rania refleks menutupkan matanya menimati alunan melodi yang menyapa lembut telinganya.

"Bagimana kalau aku yang menari? Bagaimana kalau aku yang jadi tokoh utama ya?" Rania bergumam sambil menikmati melodi tersebut. "Kayanya bisa aja aku yang nikah sama Charles." Lanjutnya.

Begitu terlena dengan melodi yang dikeluarkan kotak musik tersebut tak sadar jika sudah sampai batasnya. Melodi berhenti, Rania membuka matanya perlahan, rasanya udara disekitarnya jadi agak hangat.

Pijakan yang terasa berbeda, terasa seperti duduk di atas rumput yang agak basah. Rania mengerjap pelan sesaat lalu terkejut bukan main ketika menyadari bahwa dirinya bukanlah berada dirumah.

"Ini..?" Kotak musik tadi masih dipegangnya, Rania menyadarinya sekarang, pakaiannya juga berubah jadi sama persis dengan figur wanita di kotak musik itu.

Rania tak bisa berkata-kata lebih, pemandangan sekitar membuatnya sangat takjub sekarang, cuaca yang cerah dengan pemandangan yang sangat asri. Angin sepoi pun berhempus menyentuh ringan kulit gadis itu, "Apa aku jadi tokoh utama?"

"Nikmatilah petualanganmu." Itulah kata-kata ArLo terakhir di televisi.

"Jadi ini bukan bercanda ya haha." Rania tertawa geli mengingat ucapan ArLo seraya bangkit dari duduknya, "Baiklah kalau begitu, Charles aku akan segera datang dan menikahimu." |- Rania