ditengah kemacetan kota L yang Senin itu super sibuk, dengan bulan -bulan yang kebanyakan universitas memasuki masa akhir kuliah alias wisuda bagi yang tingkata akhir, kota L adalah kota tujuan para mahasiswa dari berbagai kota di Indonesia karena di tempat inilah berdiri banyak sekali universitas negri maupun swasta dari yang biasa, menengah, elit, sampai ternama disana, dari yang jurusan kesehatan, management, bisnis, sastra, teknik ,dan keagamaan semuanya ada di kota ini, jadilah hari itu hari yang super sibuk, padat, ramai dan tentunya macet pada intinya, apalagi banyak sekali jalan yang dipasang traffic light ya sudah setiap jalan beberapa ratus meter saja sudah disapa lampu merah di sana -sini, huffffff
ada kemungkinan kami bakal terlambat masuk gedung opening seremoni wisuda, uhhh terbayang Omelan dosen kesayangan terngiang di teling, untuk membayangkannya saja sudah menakutkan.
sedang olive memasang topi Limas nya yang kesusahan karena sanggul nya yang terlalu tinggi, restya sibuk memandu jalan ayahnya yang tengah mengemudi mobil di tengah kemacetan, April yang sibuk dengan make up nya yang belum on juga, lipstik nya yang belepotan sepatunya yang belum ia kenakan, ditambah lagi kelengkapan wisuda yang juga belum semua ia kenakan "aduhhhh".
aku hanya sanggup geleng kepala kalau begini, aku harus bantu yang mana dahulu kalau begini.
sesampainya di parkiran aula auditorium yang di jadwalkan kami harus berputar -putar karena ternyata parkiran penuh, alhasil kami harus berjalan kaki untuk sampai ke auditorium dengan jarak yang lumayan jauh, setelah menukarkan undangan wisuda, kamu pun di sambut dosen kesayangan yang terkadang galak tapi beliau luar biasa peduli dan sayang sebetulnya, beliau menghampiriku dan mulai mengarahkan aku dan teman-teman ke bangku barisan depan, sambil sesekali beliau merapihkan atribut wisuda ku yang ternyata salah memasang, beliau adalah ibu Sri, dosen cantik nan ramah yang perfeksionis tapi aku suka dan terima kasihku pada mu ibu atas dampingan,jasa, arahan,dan kesabaran yang tiada Tara, dari ku alumni mahasiswi mu angkatan 2014.
dan untuk pada saat itulah aku sedikit seperti Cinderella memasuki istana megah dengan penyambutan pesta yang luar biasa, banyak mata tertuju kepada ku karena aku terlihat berbeda katanya , terlihat cantik pada hari itu katanya, alhamdulilah ada yang melihat aku cantik😊,
Tapi cukup sampai disitu saja, karena dari beberapa mahasiswa jurusan yang lainnya ternyata juga banyak yang lebih mempesona ternyata,
tapi hari itu aku tidak lupa pada Raiz tapi aku tidak bisa menyapanya , mataku tidak bisa menjangkau keberadaanya tapi yang jelas Raiz tetap akan terlihat luar biasa pastinya, ,,
mungkin dia bersama Meyra, 🙂
aku hanya menerka tapi pastilah ia, aku tidak akan mencarinya hidupku harus lepas dari bayangannya ,fokus lurus kedepan jadikan cerita tentang nya sebagai cerita sejarah.
maaf bu' suri tidak bisa mendapat peringkat istimewa, tapi yang jelas hanya hasil yang lumayan sempurna ,
setelah rangkaian prosesi wisuda usai, kami pun berfoto bersama rekan dan keluarga ,sungguh hari yang luar biasa istimewa, di keramaian orang orang yang mulai berhamburan keluar di tengah keramaian aku tidak sengaja berpapasan dengan Raiz , kami hanya berjarak beberapa meter saja tapi bibirku kelu untuk menyapanya lebih dulu padahal saat yang bersamaan Raiz pun menatapku tapi dia pun hanya diam saja tanpa mau menyapa ku juga lebih dulu, tapi dia sendirian waktu itu tanpa ada satu orang pun yang bersamanya termasuk Meyra dan orang tua atau keluarganya sekalipun, aku teringat tiba-tiba bahw ibunya mas Raiz sedang dirawat di rumah sakit karena beberapa hari lalu mengalami kecelakaan karena tertabrak pengendara motor dan sempat mengalami penurunan kesadaran akibat ada gumpalan kecil di kepalanya , sempat koma bahkan ,hingga beberapa saat kami bertemu pandang akhirnya aku yang mengalah untuk mengakhirinya lebih dulu, aku yang ingin berpaling darinya lebih dulu agar tidak terlalu sakit pada akhirnya, dan di tempat itulah hari terakhir aku bisa Melihat matanya di tahun yang sama.