"Dari mana kamu?!Tian kian membentak Suci dengan garang.jelas saja wanita yang slalu di manjanya itu terkejut dengan mata membulat dan berkaca-kaca raut wajahnya berubah sedih.
" Dari mana,Suci?kian keras dan gemas suara Tian terdengar.
Suci menghindari tatapan Tian dengan tertunduk sedih.
"Heh! punya mulut kan kamu?
Suci kian tertunduk.
" Suci!
Dengan takut dan gemetar Suci mengangkat wajahnya.dipandanginya wajah Tian.
"pergi dengan kiano.
" Cuma beli beberapa buah,Mas.sahutnya dengan gemetar.
"Di mana kiano?
" Dan kenapa pergi?
"E.. ...mm.
" Sekali lagi kamu pergi tanpa ijin dengan Saya atau Suamimu,tangan saya akan melayang ke pipimu!.
"Kamu fikir kamu berhak melakukan itu?,Terdengar keras suara Anis.
Suci sedikit merasa tenang dan aman.Ia suka Anis berpihak padanya
" kenapa bertengkar!
"Suci yang mulai sayang.suara Tian merendah,tidak sekeras ketika menghadapi Suci tadi.
Anis memandang Suci.
Suci menggeleng,berusaha membela diri.
" Mas Tian nggak benar,dari tadi Suci malah nggak ngomong apa-apa Mba,Suci cuma diam Mas Tian yang bernafsu.
"Tapi kan kamu yang mengundang ke marahan ku! sentak Tian lebih keras.Tian lupa kalau yang di hadapi wanita hamil.
" Tapi Suci nggak ngerti,Mba.tiap kali keluar dari rumah harus bilang sama Mas Tian atau Mas Riko padahal Suci juga hanya keluar sebentar,dan tiap kali Mas Tian memergoki Suci,Mas Tian pasti bentak Suci.cerita Suci dengan nada mengadu.
"Hentikan pertengkaran kalian!seru Anis.
Tian melangkah meninggalkan ke dua wanita yang begitu di cintainya.
Wanita itu kembali duduk Tercenung,kembali di landa bingung memikirkan dua saudara tersebut.ketika Masih sekolah,mereka manis sekali.jarak usia mereka enam tahun,namun mereka begitu dekat dan saling menyayangi.mereka selalu bersama.dan dulu Tian selalu mengalah tiap kali mereka bertengkar.tapi tadi Tian begitu keras,Suci pun tidak mau mengalah dengan pendapatnya.
Suci tertunduk sedih.
sedang Riko memperhatikan istrinya dengan sangat khawatir.saat mendengar dari pembantu rumahnya bahwa istrinya habis di marahi oleh Tian jadi semakin panik dan hampir prustasi,setaunya Tian takkan semarah itu kalau Suci tidak pernah berbuat sesuatu yang fatal seper
Riko pergi mencari Tian.
" Mas ada apa ini?.
"Kenapa? tidak senang saat aku menegur istrimu?.
" Bukan begitu Mas!Mas lupa yang Mas hadapi tadi wanita yang sedang hamil.
Riko mengingatkan.
Tian tersentak kaget dia lupa karena melihat fhoto Suci yang di kirim ke ponselnya dan menunjukkan Suci tanpa pengawalan.
Segera saja Tian bangkit dan duduk nya dan menemui putranya.yang juga terlihat baru masuk bersama zia.dan membicarakan masalah perginya Suci tanpa pengawalan itu.dan benar saja ternyata Suci tidak sendiri dia bersama dengan kiano.Suci Tidak berbohong.
#####
Suci menarik nafas dan kemudian menghempaskannya.Ditatapnya rembulan yang bersinar dengan pucat dan beberapa bintang nampak bersinar,namun belum dapat memberikan penerangan di bumi.sementara Riko yang duduk di sisinya juga masih diam saja.seakan ada sesuatu yang di fikirkannya.
Ya memang ada yang tengah di fikirkan oleh Riko.Baginya,Suci adalah sosok wanita yang merupakan misteri untuknya.mengapa selalu menghindar kalau dia berniat untuk mencoba mengulik masalalu istrinya itu?mungkinkah ada yang di sembunyikannya?lantas apa?
"mengapa diam saja Mas?tanya Suci yang mulai merasakan sepinya malam ini tanpa adanya suatu percakapan di antara mereka berdua.
" Tidak Apa-apa,Suci sendiri?tanya suaminya membalikkan pertanyaan itu.Suci hanya mengangkat bahunya.sedang kedua matanya sama sekali tidak terlepas dari ikan-ikan yang berenang-renang di kolam.
"Mas juga tidak apa-apa." jawab wanita itu masih juga menatap ikan warna-warni yang berseliweran di hadapannya.
Sementara suara musik🎶 mengalun dari telpon genggam milik Suci.
Sejenak keduanya kembali terdiam.Angin malam semilir melewati keduanya dan memberikan sisa dingin di kulit mereka.bunga mawar yang ada sisi
kolam nampak tengah kelopak.Bau harum mawar itu tercium di hidung mereka berdua.
"Ci..... panggil Riko dengan kelembutan yang seperti biasanya di tawarkan terhadap Suci.mata kelamnya menatap wanita yang telah melahirkan anaknya itu bahkan sekarang wanita itu tengah mengandung lagi anaknya.ada pesona yang kembali di dapatkannya yang memancar dari diri istrinya.
" Ada apa,Mas?tanya Suci tersenyum.
"Mas ingin bertanya sesuatu pada Suci.kata lelaki itu menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.sedang istrinya hanya menatap suaminya.
" Apa yang ingin Mas tanyakan Mas?
"Apa kau bahagia hidup berdampingan dengan Mas,dan menikah dengan Mas?
" kenapa ci....?kenapa kau seperti tidak bahagia?
Suci menarik napas berat.ada keluhan pendek dan pelan yang keluar dari bibirnya.begitu pelannya hingga suaminya yang duduk begitu dekat dengannya tidak mendengarnya sama sekali.
"Mas tidak tahu kenapa kamu seolah menyembunyikan sesuatu,Ci....kamu tidak pernah mau mengatakannya pada Mas.kata lelaki itu mencoba memegang dan merangkul pundak istrinya.wanita itu hanya diam saja.
Ada debaran yang menggelisahkan hati istrinya.Ya memang karena dia jatuh cinta setiap hari pada suaminya.apa lagi di kala di rasa betapa suaminya begitu romantis.begitu menyenangkan.
Suci memejamkan mata indahnya.dia mencoba untuk menikmati kebahagiaan itu dengan utuh.Yah,meskipun hanya sebuah rangkulan di pundak saja.Dia tidak akan pernah melupakan Malam ini.apa lagi semua pertanyaan konyol suaminya itu.
" Mas,salahkah kalau ingin menikmati kebahagiaan yang selalu kita dambakan itu dengan utuh?maafkan Suci,suamiku.aku tidak berdaya.sebab aku memang merindukan saat-saat seperti ini.saat-saat di mana aku merasa begitu di manja dan di lindungi oleh seseorang.
Suci tidak dapat menyembunyikan debaran dihatinya.dan semua itu ternyata memantul di dalam suaranya yang bergetar.
Riko hanya menundukkan wajahnya dalam-dalam.dia merasa jadi seseorang yang demikian bodohnya.hingga dirinya tidak tahu sama sekali apa yang harus di katakannya terhadap Suci?.ternyata semua pertanyaan konyolnya baru dia sadari.yang sekarang istrinya butuhkan hanyalah pelukan dan rasa di lindungi.istrinya sangat mencintai dirinya bahkan istrinya jatuh cinta setiap hari padanya.
+*****+
Suci menatap kakaknya bingung.
"Mas Tian baik-baik saja?tanya Suci kemudian.
Tian menyentuh sayang rambut adiknya.
" Maafkan Mas ya,ci,maafkan atas kekerasan Mas pada Suci hari itu.bisik Tian parau.
"Sekarang Mas dapat merasakan betapa sakitnya hati Suci.
Suci merebahkan kepalanya ke dada bidang milik kakaknya itu dan Tian memeluknya.
" sebelum Mas minta maaf Suci sudah memaafkan,Mas Riko telah bercerita segalanya pada Suci Mas.Suci ngerti kenapa Mas Tian marah.
"Suci bahagia mendengar ini,Mas.
Pantas saja adiknya itu selama beberapa hari ini tidak membencinya.dan tidak marah padanya justru sangat perhatian dan sangat menyayanginya.
Tian kian mempererat dekapannya.Suci membalas pelukan kakaknya dan menangis tersedu bahagia.
Anis dan Zia memandang itu menjadi ikut terharu dan ikut menangis.
Setelah semua yang begitu Mengharu-biru.Tian pergi dari sana untuk ke kantor dan dia pergi untuk bekerja.sedang di tangan kiano ada banyak bukti siapa yang melakukan itu semuanya.
ternyata Kiano telah mengirimkan beberapa orangnya untuk menyusup ke tempat musuh tante dan omnya yang ternyata adalah tantenya omnya sendiri.wanita paruh baya yang begitu serakah dan tamak akan harta.
Kiano siap melaporkan itu semua pada ayahnya.
Maaf kan Autor yang baru mengabload lanjutannya sekarang karena selama ini ada masalah keluarga yang membuat Autor harus menyelesaikan itu dulu dan itu benar-benar menguras air mata Autor.sekali lagi maaf untuk para reader ?????
dan Autor mohon untuk tetap mendukung Autor agar tetap berkarya ya Terima kasih???