webnovel

6

Dengan cepat Dara kembali memasuki rumah.

"Bu, ibu.." panggil Dara.

Namun tak ada jawaban. Kesana kemari tak ada siapapun di dalam rumah. Kemana sebenarnya Ibu?

***

Karena terlalu kekenyangan, Dara malah tanpa sadar tertidur di sofa ruang tamu dan ternyata sedari tadi Ia bermimpi buruk.

***

"Jangan, jangan, Aku nggak mau nikah sama tua bangka kaya Dia, pergi, aku nggak mau." Ucap Dara yang masih terbawa mimpi.

"Dara, sayang bangun Nak." Panggil Ibu berusaha menyadarkan putrinya dari mimpi buruk.

"Ibu, " Kini Dara terbangun sembari memeluk Ibunya.

"Sayang, kenapa? Kamu mimpi buruk?" Tanya Ibu yang membalas pelukan Dara dan sesekali mengelus lembut rambut panjang putrinya.

Dara hanya menganggukkan kepala tanda iya.

"Mimpi apa sih?"

"Enggak tau bu, pokoknya serem gitu." Jawab Dara sembari melepas perlahan pelukan Sang Ibu.

"Lagian kamu, udah siang masih aja tidur, memang kamu nggak berangkat ng.les anak-anak?"

"Berangkat Bu, ya udah Dara siap-siap dulu ya Bu." Dengan wajah lesu Dara mengambil hp miliknya,

"Kepala yayasan? Ada apa?" Ucap Dara.

"Kenapa?"

"Enggak tau bu, coba Dara angkat dulu ya. Hallo, selamat siang Bu Nurma."

Tak terdengar apa yang di bicarakan oleh Bu Nurma kepada Dara, namun wajah gadis itu kini berubah panik.

"Ya ampun, apalagi sih ini? " ucap Dara murung.

"Ada apa sayang?" Ibu terlihat khawatir.

"Enggak tau bu, di suruh ke yayasan sekarang juga katanya penting, mendadak banget."

"Terus yang ngajar les siapa?"

"Katanya ada pengganti sementara."

"Ya udah, kamu dateng aja dulu, siapa tau darurat" Ucap Ibu.

"Iya bu, siap-siap dulu ya."

Ibu hanya menganggukkan kepala seraya memandangi putrinya.