webnovel

12 Stars for The Moon

Dua belas pria dengan berbagai zodiak berbeda harus mengahadapi takdir yang sama. Takdir yang mengharuskan mereka berjuang dan saling percaya satu sama lain. Tak peduli resiko yang mereka terima, mereka ingin melakukan semuanya dengan baik. Mereka yang terpilih harus berjuang mempertahankan bulan yang akan hancur. Takdir yang membuat mereka harus melaksanakan tugas berat yang bahkan mereka tak pernah pikirkan. Kekuatan terpendam mereka muncul dengan sendirinya saat terjadi bulan purnama. Bulan purnama yang berwarna biru es itu membuat mereka saling menyadari takdir hidup mereka. Novel sudah selesai, versi English telah tersedia.

Park_Keyza · แฟนตาซี
Not enough ratings
477 Chs

Futile Act

Mereka harus bisa mengetahui isi pikiran para guardian sebelum menyetujui semua isi perjanjian ini. Tapi melakukan itu tentu dapat diartikan bahwa mereka belum percaya dengan para guardian yang akan membantunya. Dan jika memang hanya satu botol saja yang mereka inginkan gabriel pasti akan mengabulkannya asalkan para angel yang di kurung oleh para iblis dapat bebas. Dan gabriel yakin akan para guardian yang sekarang karena dia sudah mencari tau soal mereka. Walau memang dia menginginkan hal yang tidak masuk akal tapi itulah yang tengah mereka butuhkan. Makanya mereka meminta tanpa ragu saat michael dan zadkiel mengatakan ingin membantu mereka asalkan para angel bebas. Dia ingat jelas bahwa air itu akan mereka gunakan untuk membantu guardian terdahulu yang menjadi makhluk immortal. Dan sepertinya eros juga mengatakan bahwa air suci itu akan berguna untuk hal lain makanya dia meminta satu botol walau kecil tapi itu cukup. Karena penggunaan air suci adalah satu tetes saja sudah menghasilkan khasiat yang luar bisa. Tapi meminta air suci satu botol kecil bukan termasuk hal mudah yang bisa para archeangel ini wujudkan karena mereka harus berurusan dengan para penjaga air suci yang pasti akan menanyakan untuk apa air itu. Dan semua itu tak mudah dan mereka harus memikirkan rencana terbaik untuk mendapatkan air suci itu. Bahkan uriel langsung memikirkan cara terbaik untuk mendapatkan air suci dengan mudah.

"Oke aku setuju tapi kalian tau resiko nya bukan" ucap gabriel karena dia tau apa yang dimaksud michael dengan baik karena dia sendirilah yang tau dengan jelas soal para guardian

"Tentu kami tau" jawab zadkiel membuat michael mengangguk

Uriel dan chamuel ikut mengangguk saat manik gabriel menatap mereka berdua. Gabriel tau jelas apa yang dimaksud dengan membantu para guardian terdahulu karena sejak awal dia sudah mencari tau soal guardian dan akhirnya dia bisa membantu mereka. Walau dia tak tau apa semua ini akan berakhir dengan baik atau tidak tapi mereka percaya pada kekuatan para guardian yang jelas akan membantu mereka. Dan mereka percaya bahwa mereka bisa menyelamatkan para angel yang di kurung oleh iblis tanpa harus kehilangan salah satunya. Gabriel menatap uriel yang langsung menunjukkan lembaran kertas besar yang berisi soal air suci berwarna biru keemasan itu. Uriel langsung menjelaskan soal air suci itu secara rinci dan mengatakan bahwa ada satu cara mengambil tanpa perlu ijin dari sang tuhan.

"Jadi kita hanya perlu mencurinya" ucap zadkiel memikirkan ucapan uriel

"Iya begitulah" sahut uriel membuat gabriel menyela mereka

"Aku tak setuju jika harus mencuri, bukankah lebih baik jika kita meminta ijin pada tuhan secara langsung" ucap gabriel membuat yang lain mengangguk

Tapi tentu saja itu bukan hal mudah, pasti ada masalah yang akan mereka hadapi saat menghadap sang tuhan. Bahkan chamuel juga tak bisa memikirkan cara lain yang lebih baik. Tapi sepertinya michael mengetahui ide gabriel saat melihat gabriel yang memberi tahu jam pertemuannya dengan sang tuhan yang tak akan lama lagi. Gabriel berniat menjelaskan semuanya pada tuhan dan tentu saja tidak akan ada yang bisa membantah. Walau begitu gabriel sudah memikirkan semuanya dengan baik. Jika isi perjanjian nya masih bisa mereka kabulkan mereka tak perlu menjelaskan kepada sang tuhan. Tapi isi perjanjian kali ini diluar perkiraan gabriel dan tentu saja dia harus mengatakan dan menjelaskan semuanya pada tuhan. Dan gabriel juga yakin bahwa sang tuhan tau apa yang tengah mereka lakukan sekarang.

"Apa kau memikirkan nya dengan baik" tanya michael menatap gabriel yang mengangguk

"Dari pada menghadapi resiko belakangan lebih baik sejak awal kita menghadapinya bukan" ucap gabriel membuat yang lain mengangguk

Semua yang dikatakan gabriel benar bahwa lebih baik mereka mendapatkan hukuman lebih cepat karena jika mereka masih bersikeras untuk diam tanpa bilang pada tuhan pasti mereka mendapatkan hukuman yang lebih berat dari sekarang. Bahkan uriel tak bisa mengelak saat melihat tatapan gabriel yang berbinar saat membayangkan semuanya akan berakhir dengan baik. Berbeda dengan zadkiel dan chamuel yang hanya bisa pasrah saat gabriel pergi untuk bersiap bertemu dengan sang tuhan. Memikirkan soal mereka yang membangkang saja sudah membuat mereka ketakutan apalagi mereka harus mengatakan dengan jelas atas apa yang telah mereka rencanakan selama ini. Dengan pasrah mereka mengikuti gabriel dan mulai saling bertatapan semoga apa yang diharapkan gabriel bisa terwujud dengan baik.

"Apa kalian berfikir ini akan mudah" ucap zadkiel menatap ketiga archeangel yang menggeleng

"Tapi perlu di coba bukan" jawab michael membuat yang lain pasrah saja

Terlihat jelas ruangan tanpa batas dan hampa berwarna putih yang mengelilingi mereka. Gabriel terus memimpin langkah mereka sampai mereka sampai di hadapan tuhan yang menciptakan mereka dan seluruh dunia ini. Mereka menunduk saat sang tuhan menatap mereka semua. Sang tuhan tersenyum saat tau apa yang akan dilakukan para archeangel nya itu. Tentu dia tau karena dialah yang tau segalanya di dunia ini. Bahkan dia tau isi hati para pengikutnya. Gabriel langsung mendongak saat suara menggema terdengar oleh mereka.

"Bukankah aku sudah bilang untuk tidak ikut campur masalah guardian dan iblis itu"

"Maafkan kami, kami tak bisa menunggu terlalu lama untuk menyelamatkan para angel yang dikurung oleh mereka. Engkau pantas menghukum kami" sahut gabriel menunduk dalam yang di ikuti para archeangel lain

"Semuanya juga sudah terjadi, mau aku larang pun kalian pasti akan melakukan hal sama"

"Terima kasih atas kemurahan hati yang telah engkau berikan" jawab gabriel tersenyum senang

"Tapi akhirnya semua yang kalian lakukan juga sia sia"

Gabriel membeku mendengar ucapan itu dia tak percaya apa yang tengah dia dengar sekarang tapi tatapan terkejut para archeangel lain menunjukkan bahwa apa yang dia dengar adalah nyata. Dia tak pernah berfikir apa yang dia lakukan akan sia sia karena gabriel sudah melihat dengan jelas kekuatan para guardian yang sekarang dan dia yakin bahwa semua akan sesuai dengan keinginannya. Tapi jika memang yang dilakukannya akan sia sia lalu bagaimana nasib para angel yang dikurung. Apakah mereka akan terus dikurung disana atau mereka akan selamat tanpa perlu bantuan dirinya. Para archeangel lain juga tak bisa berfikir jernih karena perkataan tuhan tapi mereka percaya atas rencana gabriel walau sekarang mereka mulai bimbang atas hal itu. Bahkan mereka tak berani menatap sang tuhan yang terkekeh atas ucapannya sendiri.

"Karena tanpa kalian bertindak pun para angel kesayanganku akan kembali kesini"