webnovel

12 Stars for The Moon

Dua belas pria dengan berbagai zodiak berbeda harus mengahadapi takdir yang sama. Takdir yang mengharuskan mereka berjuang dan saling percaya satu sama lain. Tak peduli resiko yang mereka terima, mereka ingin melakukan semuanya dengan baik. Mereka yang terpilih harus berjuang mempertahankan bulan yang akan hancur. Takdir yang membuat mereka harus melaksanakan tugas berat yang bahkan mereka tak pernah pikirkan. Kekuatan terpendam mereka muncul dengan sendirinya saat terjadi bulan purnama. Bulan purnama yang berwarna biru es itu membuat mereka saling menyadari takdir hidup mereka. Novel sudah selesai, versi English telah tersedia.

Park_Keyza · Fantasy
Not enough ratings
477 Chs

Palace of Gods

Terlihat jelas erdilna yang sudah bersiap dengan kelima guardian terdahulu yang mengikutinya menuju istana para dewa. Erdilna mengepak kan sayap putihnya saat penjaga istana menghalangi mereka. Tatapan kagum para guardian terdahulu terlihat jelas karena memang ini adalah pertama kalinya mereka melihat istana para dewa. Istana megah berwarna keemasan itu membuat manik mereka berbinar. Para penjaga istana mulai membuka gerbang masuk. Mereka di tunjukkan dengan jalan yang terbuat dari permata. Macam macam warna permata terlihat indah bahkan para guardian terdahulu menyayangkan jika permata itu di jadikan sebuah jalanan. Cukup lama mereka berjalan sampai mereka bisa melihat pintu istana yang masih jauh di depan mereka.

Di sisi kanan dan kiri mereka melihat taman istana yang mewah dan indah. Banyak bunga yang tumbuh di istana itu termasuk dengan bunga bunga langka. Bahkan ada pohon kembar berdaun emas yang menjadikan taman istana sebagai pemandangan yang indah. Ada sebuah pancuran dan kolam di sisi kiri mereka berbeda dengan sisi kanan yang lebih banyak ditumbuhi bunga. Erdilna merasakan sihir dewa yang mengelilingi istana ini membuat dirinya tak bisa dengan mudah melakukan hal yang tidak sopan di tempat ini. Sampai seorang dewa dengan pakaian putih yang panjang mendekati mereka. Terlihat jelas erdilna langsung menunduk sopan yang diikuti para guardian terdahulu.

"Salam pada dewa penguasa alam kematian hades sang dewa agung"

"Dilna kau membawa guardian milikmu" sahut hades menatap kelima guardian terdahulu yang terlihat gugup

"Iya dewa agung, kami memiliki urusan dengan dewa agung zeus tapi sepertinya anda sang dewa kematian dapat membantu kami" ucap erdilna dengan sopan

Dia mulai berfikir bahwa guardian terdahulu yang menjadi vampire adalah makhluk yang sudah mati namun tidak dapat mati karena tubuh mereka yang menolak kematian. Kecuali mereka yang bunuh diri dengan membakar tubuhnya di bawah sinar matahari. Erdilna sang penjaga bulan yakin bahwa hades sang dewa kematian tau tentang masalah ini. Atau bisa saja hades tengah menyelidiki soal kematian beberapa makhluk hidup dalam waktu yang bersamaan. Bulan merah yang terjadi dua tahun lalu memang menyebabkan banyak kematian termasuk dengan ketujuh guardian terdahulu. Tapi bukan berarti itu adalah hal wajar karena biasanya hades sang dewa kematian selalu mencari akar masalah soal hal ini. Dan lihatlah wajah hades yang menatap para guardian terdahulu.

"Aku tau apa yang kau butuhkan" ucapan hades membuat erdilna tersenyum tipis

"Saya senang mendengarnya tapi apakah sang dewa kematian tak merasa keberatan dengan permintaan kami" sahut erdilna tak berani menatap manik sang dewa kematian itu

"Tentu tidak, karena ini menjadi bagian dari tugas ku" jawab hades mulai menyuruh para pelayannya mengantar erdilna dan guardian terdahulu menuju ruangan nya

"Kali ini kalian dengarkan aku baik baik, bukan berarti masalah ini bisa diselesaikan dengan mudah. Karena sejak awal renkarnasi karena adalah berkat dari para dewa. Dan kematian mereka diluar rencana kami mengerti" jelas erdilna membuat mereka mengangguk paham

"Kami mengerti, tapi kenapa kita menemui sang dewa kematian hades bukannya kita membutuhkan bunga adonis merah" tanya emel dengan suara pelan supaya tidak di dengar oleh para pelayan hades yang memang menjaga disana

"Dewa kematian yang akan mengurus roh para manusia yang mati dan hanya sang dewa hades yang tau soal kematian semua makhluk hidup. Kita juga perlu persetujuan nya untuk membawa ketujuh guardian terdahulu masuk dalam dunia manusia. Kan kalian tau kalau mereka sudah masuk daftar dalam kematian bukan daftar kehidupan. Berbeda dengan kalian yang selamat dan dapat masih hidup. Ketujuh guardian itu sudah dalam kategori mati" jelas erdilna lagi

Dia tak habis pikir dengan kejadian yang harus mereka alami karena kecerobohan dirinya yang tidak mencari keberadaan para guardian terdahulu setelah renkarnasi. Sejak renkarnasi guardian terdahulu erdilna sudah memastikan dengan benar dimana mereka berdua belas akan tinggal. Tapi entah kenapa kontak mereka terputus seakan ada seseorang yang memutuskannya. Walau tidak ada bukti yang jelas tapi erdilna yakin bahwa ini ada hubungannya dengan kaum iblis karena kedatangan kucing hitam dengan manik berbeda warna itu sudah sangat mengganggu erdilna. Kucing iblis yang bisa menciptakan ilusi dan juga dapat menghilang itu adalah hal aneh jika dia bisa keluar dari istana iblis. Karena kucing itu bukanlah kucing biasa yang bisa dikeluarkan seenaknya oleh iblis. Mereka perlu membuat perjanjian dengan kematian supaya bisa bertemu dengan kucing itu.

Dan bisa jadi kucing hitam itu menciptakan ilusi aneh pada makhluk lain dan membuat mereka mati itu bukanlah hal yang tidak mungkin. Tapi melihat kucing itu dapat bebas membuat erdilna berfikir jika ada suatu kejadian pada kaum iblis. Walau dia tak tau jelas apa yang terjadi tapi sepertinya ini adalah kejadian yang buruk. Hades muncul dengan pelayan yang mengikutinya dan membawa beberapa buku besar yang dilna pastikan adalah catatan kematian semua makhluk di dunia ini.

"Aku sudah pastikan dengan para angel jika kematian dua tahun lalu sama dengan kematian seratus tahun lalu. Apa kau punya petunjuk soal itu, karena aku melihat nama ketujuh guardian yang berenkarnasi juga ada disana" ucap hades mulai membuka buku besar itu dan menunjuk ketujuh nama guardian terdahulu

"Ini semua karena makhluk immortal, dan mereka muncul disaat purnama dan mereka juga melakukan pembunuhan di saat purnama merah" sahut erdilna menatap hades yang tersenyum senang mendengar informasi penting

"Aku juga tau soal makhluk immortal tapi apa ada bukti yang menjelaskan mereka bersalah dalam hal ini, kau juga pasti tau jika kami memutuskan sesuai dengan bukti yang ada" ucap hades membuat erdilna mengangguk paham

"Saya tau tapi bukti ketujuh guardian menjadi bagian dari vampire tidaklah sebuah omong kosong belaka, bahkan saya dan archeangel juga melihat secara nyata soal hal itu" jawab erdilna yakin dengan apa yang dia tau soal hal ini

"Archeangel, kau bagaimana bisa bertemu dengan mereka" hades terkejut dengan erdilna yang mengatakan soal archeangel juga tau soal ini

"Para angel mulai membantu kami walau memang perjanjian soal hubungan perdamaian ini belum mereka sepakati karena kami meminta imbalan yang sepadan atas penghinaan dulu" ucap erdilna dengan wajah yang mulai mengeras mengingat penghinaan itu

"Ah..baiklah aku senang mendengarnya jadi para angel sudah mengetahui soal kematian guardian terdahulu lalu apa rencanamu" tanya hades menatap erdilna yang tersenyum senang

"Bisakah anda mencegah pemburuan jiwa guardian yang menjadi makhluk immortal" ucap erdilna menatap hades penuh harap

"Ternyata kau licik juga"