webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · Urbano
Classificações insuficientes
278 Chs

Menghabiskan Malam Bersama.

Putri mendekati James, "hei," panggil Putri.

James menatap tantenya tersebut dan menampilkan senyum manis. "Ada apa Tante?" Tanya James.

Putri mengusap rambut James dengan sangat lembut. "Sekarang udah jam 8 malam loh. Apa kamu nggak mau pulang? Takutnya kedua orang tua kamu khawatir. Kamu juga nggak izin 'kan sama mereka datang ke rumah tante.." jawab Putri.

James menatap Putri, "James nggak mau pulang tante. James mau sama si kembar aja, dengan mereka James jadi bahagia.." balas James.

Putri tersenyum dan menatap keponakannya lagi. "Tante tahu kamu sangat bahagia dengan si kembar. Tapi kamu harus pulang Sayang, kasihan kedua orang tua kamu pasti khawatir. Dari siang loh kamu nggak pulang ke sana, Tante dengar kedua orang tua kamu nggak ngeliat wajah kamu dari pagi. Lebih baik kamu pulang ya, apa kamu mau kedua orang tua kamu khawatir dan sakit karena memikirkan kamu?" Lanjut Putri.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com