webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · Urbano
Classificações insuficientes
278 Chs

Mayang Si Pelakor.

Putri dan Adit sudah pulang dari tempat berlibur. Sepasang suami istri tersebut langsung masuk ke dalam rumah, dan tenyata di dalam rumah Eric dan Ervin tengah memilih baju pesanan mereka. Rafael juga tengah memilih baju pesanannya, Laura dan Kezia juga memilih baju pesanannya.

"Papa, Mama," panggil Eric.

"Udah dateng bajunya?" Tanya Putri.

"Udah, Ma. Bahannya bagus banget loh ini," ujar Eric.

Putri duduk di dekat Eric dan Adit duduk di dekat Putri. Mereka melihat baju yang mereka pesan, dan ternyata bahannya sangat bagus. "Ini pesanan Papa 'kan ya?" Tanya Laura.

"Iya, itu pesanan Papa kamu..." Balas Eric.

"Papa suruh Abang transfer nomor rekening abang. Biar Papa bisa ngirim uang baju ini.." jawab Laura.

Eric langsung mengeluarkan ponselnya dan mengirim nomor rekening pada Putra. Laura juga memberikan uang untuk membeli baju karena ia memesan 5 baju pada Eric. Rafael semalam sudah mengirim uang tersebut dan Reksa pun juga sudah mengirim uang tersebut ke nomor rekening Eric.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com