webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · Urban
Not enough ratings
278 Chs

Membeli Dagangan Mika.

Eric langsung mengirim pesanan saudaranya. Putri dan Adit juga memesan baju, karena Eric mengirim gambar pada kedua orang tua nya tersebut. Mika membuka pesan dari Eric dan dua puluh buah baju yang dipesan oleh pria tersebut.

"Wah banyak banget," ujar Mika.

Gadis itu membalas pesan dari Eric, dan pria itu langsung meminta nomor rekening Mika, agar ia bisa mengirim uang baju tersebut. Saudara Eric memberitahu agar menggunakan uang Eric terlebih dahulu sampai baju pesanan mereka datang. Mika mengirim nomor rekening nya, dan setelah itu Eric mematikan ponsel karena ia harus tidur.

Keesokan harinya,

Eric bangun dan langsung berjalan kearah kamar Ervin. Pria itu duduk di samping sang kembaran. "Bangun waktunya sekolah. Lu jemput Tante Kezia 'kan? Sana mandi, nanti telat. Rumah Tante sama sekolah jauh tau," ujar Eric dengan suara khas bangun tidur.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com