webnovel

WARUNA

Ranggi tidak menyangka kalau kucing hitam kecil yang terluka dan ditolongnya adalah Badi, sosok siluman yang lahir dan bekerja karena keserakahan, dan demi keserakahan manusia. Badi itu disebut Waruna, dikenal sebagai Badi kejam yang bisa berubah menjadi kucing hitam besar menyeramkan, kucing hitam kecil, dan sosok cowok ganteng yang memiliki telinga dan ekor kucing yang imut. Dia bertugas untuk menghancurkan saingan bisnis dari para pengusaha ataupun pejabat serakah yang mengontraknya. Setelah ditolong Ranggi dan sembuh dari lukanya, Badi Waruna meminta bantuan pada Ranggi untuk mengantarnya pulang, karena dia adalah kucing hitam malang yang buta arah dan sering lupa jalan pulang. Awalnya Ranggi tidak mau, tapi setelah dibujuk, dia akhirnya luluh, dan kabur dari rumah untuk mengantar Waruna pulang. Dan perjalanan mengantar Waruna menjadi perjalanan yang luar biasa untuk Ranggi.

MiiAMii · Fantasia
Classificações insuficientes
9 Chs

5. Bukan Mimpi Manis

Ranggi merasa seperti sedang bermimpi. Yang dia ingat, beberapa menit lalu dia baru saja masuk kamar dan berbaring di atas tempat tidur. Dan sekarang, dia tiba-tiba berada di sebuah padang rumput luas dengan dikelilingi rimbun pohon yang tinggi. Tempat itu sejuk, dan Ranggi tidak mengenalnya.

"Sepertinya ini tempat yang bagus untuk melepas stres."

Suara berat yang terdengar dari belakangnya membuat Ranggi tersentak dan menoleh.

"Kamu ...." Kening Ranggi berkerut dalam mendapati cowok tinggi super ketceh yang kegantengannya ngalahin oppa-oppa Koryaaah berdiri di belakangnya. Cowok itu menatapnya datar, dengan telinga dan ekor bergerak lucu mirip kucing.

"Aku Waruna. Waruna Adikarta." Dia memperkenalkan diri, mengangkat sebelah tangannya yang lebih mirip kaki kucing.

"Lagi cosplay ya?" Ranggi tiba-tiba mengeluarkan pertanyaan absurd. Dia menatap takjub sambil mengulurkan tangannya untuk memegang telinga Waruna.

Waruna tak menjawab, dia mengerjap bingung.

"Ini ...," Ranggi membelai telinga Waruna, membuat manusia kucing itu merem-melek keenakan, lalu menunduk agar tingginya sejajar dengan Ranggi, "asli ya?"

"Tentu saja asli. Itukan .... ADAW! Woi! Woi! Itu ekorku jangan ditarik jugaaaaaaa!" Waruna berteriak kesakitan sambil menjauh dari Ranggi, karena telinga dan ekornya ditarik keras oleh gadis itu.

"Oh. Itu asli ya?" Tanya Ranggi bego.

"Tentu saja asli. Aku kan udah bilang tadi," sewot Waruna.

"Hehehe sory." Ranggi kembali memperhatikan keadaan sekelilingnya, "ngomong-ngomong ini di mana?"

"Di suatu tempat dalam pikiran kamu."

Ranggi mendelik mendengar jawaban Waruna. Cowok kucing itu sedang mengelus telinga dan ekornya yang kesakitan.

"Kalau ngomong yang benaaarrrr."

"Aku nggak pernah bohong kali. Kata Abang bohong itu dosa."

"Manusia kucing titisan catwoman macam kamu, ternyata ngerti dosa juga."

Waruna menatap Ranggi datar. Ini cewek muka doang menyedihkan, mulutnya pedes. Pasti habis makan bon cabe.

"Ngomong-ngomong, kalau ini adalah suatu tempat di dalam pikiranku, trus kenapa kamu ada disini?"

"Karena aku bukan manusia. Aku adalah sejenis Badi yang memiliki kemampuan memasuki pikiran dalam mimpi seseorang," jelas Waruna.

"Badi?"

"Kaum kalian menyebut kami siluman," Waruna berkata masam. Dia lalu menjatuhkan dirinya untuk berbaring di padang rumput.

Ranggi ikut duduk di sampingnya. Dia lanjut menatap takjub pada Waruna.

"Lalu kenapa kamu masuk ke dalam pikiranku?" Tanya Ranggi penasaran.

"Untuk mengucapkan terimakasih."

"Terimakasih?" Ranggi makin bingung dengan situasi ini.

"Terimakasih karena sudah menolongku beberapa hari yang lalu."

Ranggi bengong, mencoba mengingat. Kapan dia menolong manusia kucing yang gantengnya ngalah-ngalahin personil exo ini?

Waruna mendesah melihat wajah bodoh Ranggi. Dia kemudian berkata, "Perhatikan," sebuah cahaya putih temaram tiba-tiba menyelubungi tubuh Waruna dan merubahnya menjadi ...!

"KUCING HITAAAAM!"