Tangisan kesedihan sudah tidak bisa dibendung lagi. Kedua pria dewasa itu sudah pasrah akan segalanya. Namun, Kevin masih saja tidak mempercayai bahwa wanita tersebut telah tiada. Demi meyakinkan kenyataan itu. Ia pun kembali memanggilkan dokter pribadinya ke sana.
"Nyonya Shazia sudah tidak ada, Tuan. Tolonglah untuk menerima kenyataan ini," ucap dokter tersebut.
Kevin masih tidak mempercayai hal tersebut. Ia pun kembali mendekati tubuh wanita yang masih dalam keadaan hangat itu.
"Sayang, bangun! Jangan seperti ini, Zia! Aku mohon, bangunlah, Sayang! Shazia, tolong jangan diam saja. Hei, aku ada di sini. Kita punya keinginan untuk hidup bersama dan bahagia. Mari kita wujudkan hal itu, Sayang," ucap Kevin terisak tangisan kesedihan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com