"Biarin! Dasar cowok mesum! Kamu nggak tahu, ya... kalau tahun kemarin ada insiden gara-gara pelajaran itu."
"Indisen apaan?" tanya Genta dan Rian kompakan.
Bisa kutangkap dengan mataku, Ricky tampak mendengarkan percakapan kami. Sambil bertopang dagu dalam diamnya. Sementara, Bondan dan Mondy mencoba mengajaknya berbicara hal-hal yang aku tak mengerti.
"Kan, dulu... Pak Yogi muterin film pendek tentang reproduksi manusia. Sorenya, Pak Omar dan Pak Sucipto mergokin kakak kelas kita mesum di kamar mandi! Ih... serem kalau denger!" pekik Lala, memeluk dirinya sendiri setengah ketakutan.
"Ya elah! Dasar imannya aja kali yang nggak kuat! Apa coba hubungannya. Itu Kak Maya ama Kak Ipung, kan? Mereka, kan... pacaran udah lama. Bahkan, Kak Maya nggak lama setelah itu dikeluarkan karena hamil, kan? Mereka itu udah rusak duluan kali! Jadi kenapa pelajaran yang disalahin!"
"Ih, Genta... kamu ini! Aku kan serius!" marah Lala. Dia mengembungkan pipinya, sambil bersedekap.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com