webnovel

Tsabitha Penyihir Berdarah Campuran

12 tahun yang lalu seperti mimpi buruk seumur hidupku. Meski sudah begitu lama, bayangan itu masih sangat jelas. Tepat saat peluru menembus kepala temanku, lalu dia terjatuh di depanku. Bingung, takut, dan entah perasaan apa lagi yang bercampur aduk di kepalaku. Aku tidak tahu harus bagaimana saat itu, hanya menangis. Setelah 12 tahun kejadian itu berlalu, setiap kali bayangan itu muncul, perasaan yang sama masih aku rasakan. Aku seolah tidak bisa mengubah apa pun, meskipun kejadian itu berulang kali terjadi di depanku. . . Aku menyusuri jalan setapak menuju bagian ujung. Dingin dan gelap tanpa penerangan, ditambah dinding kayu yang dibuat mengitari tempat ini menghalangi cahaya luar yang masuk. Sesampainya di satu bagian aku meletakkan buket lily putih yang sudah aku bawa, tepat di atas sebuah batu marmer putih bertuliskan nama ‘Zie’. “Aku pulang,” lirihku. Aku duduk di sampingnya, mengeluarkan beberapa kue dan dua buah susu kotak kesukaan kami. “Bagaimana keadaanmu di sana? Apa kamu baik? Apa kamu makan teratur?” aku mengusap nisan itu lembut. “Tunggu aku,” bisikku. ____________________________ Tsabitha And The Naughty Cat ************************ Updates at 08.00, 11.00 dan 20.00 WIB ************************ #Meet me on instragram: bluehadyan

dewisetyaningrat · Fantasia
Classificações insuficientes
401 Chs

Dia datang

Aku masih ingat betul, seperti apa kondisi greenhouse di depan rumah lamaku. Aku mengingkari janjiku pada Winter untuk mengurus tempat itu, aku benar-benar tidak ingin membuat diriku merasa betah di rumah itu. Tujuh tahun tak cukup menghapus trauma itu meski aku tahu itu hanyalah drama yang dibuat ayahku dan Zie sekarang yang sudah ada bersamaku, kenangan itu sudah sangat permanen untukku dan kadang membuatku merasa Zie yang bersamaku sekarang bukanlah Zie yang dulu. Iya, aku tahu dia memang bukan Zie yang dulu.

Aku juga masih ingat, tempat makan di dekat akademiku yang memiliki menu kebab paling enak, juga matcha favoritku yang berasal dari tempat makan yang ada di dekat sungai Ibu. Semuanya masih aku ingat dengan jelas, bagaimana aroma petrichor hutan dibatas desa tempat makam Zie berada. Masih ingat juga teman-temanku terutama Erick yang selalu ada disaat aku terpuruk, atau kenangan ulang tahunku yang pernah aku dan ibuku rayakan di tempat makan kesukaanku.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com