webnovel

Kericuhan Di Pagi Hari

Suasana pagi hari di mansion Kenzo yang biasanya sepi, kini terasa sangat ramai dan riuh seperti di pasar. Siapa lagi jika bukan ulah Yasmin dan Kinan yang sedang berebut sebungkus snack.

"Kak Kinan, Kakak tuh seharusnya ngalah sama Yasmin."

"Hei, terbolak dongggg," sahut Kinan tetap tak mau kalah.

"Ih, ga boleh gitu! Nanti Kakak aku kasih stiker spongebob," teriak Yasmin sambil terus menarik snack dari tangan Kinan.

Boom! Snack itu meledak dan isinya berhamburan di lantai. Kinan langsung melepaskan bungkus snack yang ada di genggamannya.

Kinan berjalan menjauh pura-pura tak tahu dan tak melihat. Sedangkan Yasmin masih memandangi nasib snack kesukaannya yang begitu malang berhamburan di lantai.

"Kak Ara!! Yasmin mengotori lantai nih!" teriak Kinan tanpa rasa bersalah.

Yasmin yang mendengar Kinan berteriak langsung mengejar Kinan.

"Bisa diam tidak! Aku sedang meratapi nasib snack kesukaanku malah Kakak mengadu," teriak Yasmin sambil mengejar Kinan yang lari mendekat ke kamar Ara.

"Aaaa! Kak Ara, Yasmin mau membunuhku!" provokasi Kinan sambil terus berlari.

Ara yang mulai terganggu dengan keributan di pagi buta langsung keluar mencari pelaku yang mengganggu mimpi indahnya.

"Ya salam! Berhenti kalian berdua! Kalo nggak berhenti juga, Kakak kasih kalian ke om-om tua bangka," ancam Ara pada Kinan dan Yasmin.

Yasmin dan Kinan pun sontak berhenti. Tentulah mereka tak mau jika harus hidup dengan om-om tua bangka. Apalagi melihat wajah Ara yang sangat galak itu.

"Yasmin tuh Kak yang duluan, tadi hambur-hamburin snack ke lantai," tuduh Kinan.

"Apa? Nggak. Bukan aku Kak. Kak Kinan tadi yang rebut snack aku," bela Yasmin dengan puppy eyes andalannya.

"Nggak! Kalian berdua salah. Kalian beresin semua kekacauan yang udah kalian buat itu. Kakak nggak perduli siapa yang duluan. Sebelum jam sarapan, kalo rumah belum bersih jangan harap kalian bisa sarapan," ucap Ara tegas.

Niat hati Kinan ingin menyaksikan Yasmin yang diomeli Kak Ara malah ia pun ikut kena batunya. Alhasil, Kinan ikut kena hukuman dari Ara.

"Bayi dugong, ini semua gara-gara kamu, sih," kesal Kinan.

"Ih, enak aja. Gara-gara Kakaklah, kan kakak yang rebut snack kesukaan aku," ucap Yasmin tidak mau kalah.

"Kamu!"

"Kakak!"

"Kamu!"

"Kakak, pokoknya Kakak." Bukannya membersihkan kekacauan, Kinan dan Yasmin malah saling menyalahkan. Tidak ada yang mau mengalah antara Kinan maupun Yasmin.

Ara yang menyaksikan ini dibuat semakin pusing melihatnya, aura galaknya sudah terpancar.

"Stop!" teriak Ara membuat keduanya diam.

"Kerjakan sekarang atau tidak dapat jatah sarapan!" tegas Ara membuat Kinan dan Yasmin langsung menurut.

Segera mereka berdua membersihkan kekacauan yang mereka buat, bisa kacau kalau tidak dapat jatah sarapan.

"Good, sayang." Ara tersenyum melihat keduanya menurut.

Kenzo yang mendengar keributan di pagi-pagi buta ini langsung turun, dia heran ada apa sebenarnya ini.

"Ada apa ini?" tanya Kenzo yang melihat Kinan dan Yasmin sedang membersihkan lantai.

"Honey? Why?" tanya Kenzo.

"Ken, bantu aku," ucap Kinan dengan nada memelas, berharap Kenzo bisa membantunya dari pekerjaan ini.

"Aku-," ucapan Kenzo terhenti saat mendengar deheman kakak ipar yang terlihat sangat menyeramkan dibandingkan singa betina.

"Ehem! Ken, jangan ikut campur. Bersiaplah atau kau juga kena hukum," ucap Ara dengan nada penekanan. Tingkat kegalakan Ara sudah di atas rata-rata membuat Kenzo menelan ludahnya kasar.

"Baiklah-baiklah," ucap Kenzo seraya beringsut mundur, lalu kembali ke kamarnya. Ternyata kakak iparnya sangat galak, bisa-bisa diancam yang tidak-tidak nanti. Urusan Kinan, nanti bisa urus saat di kantor.

"Hei, Ken. Kau mau kemana bantuin aku dulu!" teriak Kinan.

"Honey, aku harus mandi karena badanku sangat lengket dan bau asem," ucap Kenzo.

"Oh, baiklah. Jangan ngajak aku bicara dan jangan dekat-dekat denganku lagi," ancam Kinan.

Kenzo pun tergelak mana mungkin dia bisa jauh dengan kekasih hatinya, ia pun menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu. Kenzo pun frustasi melihat tingkah kakak adik yang menyebalkan itu. Sedangkan, Kinan mengedipkan matanya kepada Yasmin sebagai kode.

"Kenzo, lebih baik kamu mandi dan siap-siap jangan hiraukan bayi dugong dan si tengil ini," ucap Ara yang sudah mengetahui gerak-gerik kedua adiknya.

"Sial, kenapa Kak Ara selalu tahu apa yang ada di dalam otakku," gumam Kinan dalam hati.

"Baiklah, aku ke kamar dulu. Honey jangan marah ya! Nanti aku akan belikan kamu banyak makanan dan es krim," rayu Kenzo.

"Kakak ipar, kau curang sekali aku pun mau dibelikan Es krim sama makanan yang banyak," sela Yasmin yang tidak mau kalah dengan Kinan.

"Sudah-sudah jangan drama! Sekarang kalian bereskan semuanya setelah itu kalian baru boleh makan," sahut Ara yang gemas kedua adiknya yang tidak punya akhlak itu.

Kenzo pun terkekeh,dia tidak menyangka jika calon istrinya itu sangat tengil dan menggemaskan.

"Untung sayang," gumam Kenzo.

Ara mengawasi Kinan dan Yasmin sambil makan es krim kesukaan mereka berdua. Kinan dan Yasmin yang melihat pun hanya mampu menelan ludah karena itu eskrim terakhir yang ada di kulkas.

"Kak Ara, Kinan mau dong," rayu Kinan.

"Nggak! Lanjutin, pojok situ tuh masih kotor," jawab Ara tanpa teralihkan perhatiannya dari es krim membuat Kinan mendengus.

Tiba-tiba terbesit sebuah ide di benak Kinan agar perhatian Kak Ara teralihkan. Apalagi ini juga cukup penting untuk kelangsungan hidup mereka kedepannya.

"Kak Ara, soal toko kue Kak Ara gimana?" tanya Kinan berusaha senatural mungkin agar tidak dicurigai oleh kakaknya itu, apalagi kakaknya sangat peka terhadap keadaan. Namun, kali ini dia harus berhasil membuat perhatian Kak Ara teralihkan.

Ara melirik Kinan dengan tatapan menyelidik. Ara pun hanya mendapati raut serius Kinan. Sedang Yasmin masih bekerja keras membersihkan setiap sudut rumah.

"Kenapa emang sama toko kue Kakak?" Ara bertanya balik.

"Kak Ara! Kok Kak Kinan duduk sih," ucap Yasmin kesal.

"Eh bocil, kamu diem aja udah. Kak Kinan lagi ngomongin hal serius sama Kak Ara," sahut Kinan.

Yasmin pun pergi dengan wajah cemberut. Sedang Kinan hanya cekikikan melihat Yasmin yang kesal. Setidaknya dia terbebas dari pekerjaan ini.

"Hei, putri Daddy Heri Pratama! Kau mau bilang apa tadi?" tanya Ara mengalihkan perhatian Kinan.

Kinan pun langsung berhenti cekikikan dan menatap Ara serius.

"Apa Kakak tidak mau buka toko lagi? Kalau Kakak mau, nanti Kinan bantu cari tempat. Juga, Mita dan Nisa masih perlu bekerja untuk menafkahi keluarga mereka," ucap Kinan.

"Tentu saja Kakak punya rencana. Kakak juga tak mau melihatmu bekerja sendirian untuk menafkahi kita bertiga. Kalau begitu, kamu bantu Kakak cari tempat strategis ya buat toko kuenya," jawab Ara menatap lurus tanpa berkedip.

Kenzo yang sudah selesai bersiap-siap pun kebingungan mendapati Ara dan Kinan yang tampaknya sedang serius membahas sesuatu.

"Kalian lagi bahas apa?" tanya Kenzo.

Kinan dan Ara pun menoleh ke arah Kenzo yang sedang terlihat menguncir rambutnya.

"Kepo," jawab Kinan.

"Honey, kamu masih marah sama aku," ucap Kenzo menarik tangan Kinan.

"Kalian kalau mau bucin-bucinan jangan disini," Sela Ara.

Kinan dan Kenzo pun langsung terdiam dan juga kembali duduk di kursi mereka masing-masing. Sedangkan, Yasmin yang baru selesai menyelesaikan tugas dari kakaknya langsung menyerobot minuman Kinan.

"Bayi dugong, itu minuman Kak Kinan!" teriak Kinan.

"Honey, jangan marah-marah nanti cepat tua loh," ucap Kenzo menenangkan Kinan.

"Bodo amat," ketus Kinan.