webnovel

Menikahlah Denganku

Di sisi lain Darren yang terus mencari tahu keberadaan Yasmin, karena sudah beberapa hari ini Yasmin tidak masuk kuliah membuat dia gusar dan khawatir.

Baru kali ini dia merasakan hal seperti ini setelah beberapa tahun dia dikecewakan mantan kekasihnya dulu, Darren melihat Yasmin itu berbeda dari wanita yang lainnya. Apalagi tingkah konyol dan lemotnya membuat Yasmin terlihat istimewa.

"Kamu dimana Yasmin, kenapa aku susah sekali mencari tahu keberadaanmu," ucap Darren sambil mengusap rambutnya dengan kasar.

Dia sudah menyewa detektif untuk mencari tahu keberadaan Yasmin, tapi hasilnya nihil hanya kekecewaan yang dia dapatkan. Tapi dia tidak akan menyerah dan dia akan terus mencari dimana Yasmin sekarang.

Sedangkan, di Mansion utama Ara, Yasmin dan Kinan sedang menonton drama Korea. Saat sedang asyik menonton drama tiba-tiba Kenzo pun pulang kerumah dan terus duduk di samping Kinan.

"Monster betina," bisik Kenzo.

"Eh,, copot," ucap Kinan yang terkejut ketika Kenzo yang sudah duduk di sampingnya.

"Kau itu seperti jelangkung datang tidak jemput pulang tidak diantar," lanjut Kinan dengan nada kesal.

Kenzo terkekeh, " Honey, kamu lucu sekali kalau lagi marah," ucap Kenzo.

"Kok kamu sudah pulang?" tanya Kinan.

"Aku sengaja pulang karna aku sangat merindukan kamu, Honey," ucap Kenzo sambil mengedipkan matanya.

Kinan memutar mata malasnya dia sangat tahu jika Kenzo adalah sangat Casanova, tapi tidak dia pungkiri kalau dirinya saat ini sangat membutuhkan Kenzo.

"Kak Ara, tolong lepaskan bola mataku sekarang," rengek Yasmin.

"Aku tidak sanggup lagi melihat ke-uwu-an mereka berdua," sambung Yasmin.

"Aihh, sini. Sekalian aja Kakak masak sup tuh mata kamu. Lumayan buat makan malam," jawab Ara sambil geleng-geleng melihat interaksi Kinan dan Kenzo.

Kenzo terdesak ketika mendengar ucapan Ara yang mau menjadikan mata Yasmin sup makan malam.

"Eh, bayi dugong. Ke-uwu-an apa yang kamu maksud?" tanya Kinan sambil melotot.

"Ish! Au ah, besok cari sugar daddy aja lah aku," ucap Yasmin asal.

"Heh! Kamu itu masih kecil. Ga boleh," jawab Ara dan Kinan bersamaan.

Yasmin memasang raut cemberut sekusut gulungan benang yang berantakan. Sedangkan Kenzo hanya diam menikmati drama kakak beradik yang ada didepannya itu.

Melihat drama yang tak kunjung usai itu, Kenzo langsung menyela menanyakan rencana mereka bertiga kedepannya. Namun, Kenzo tak memberitahu jika Uncle Heri sedang ada di kota itu. Terlebih lagi daddynya dan yang lainnya ikut mencari keberadaan ketiga gadis yang kini bersamanya.

Sisi lain, Darren semakin frustasi dengan pekerjaan kampus yang menumpuk tak terurus ditambah lagi keberadaan Yasmin yang belum bisa ia temukan.

Dan ia mulai menyadari tentang perasaannya terhadap Yasmin. Perasaan yang selama ini samar menjadi jelas bahwa Darren tak mau kehilangan Yasmin seperti ia kehilangan mantan kekasihnya dulu.

Dengan kepercayaan dirinya jika Yasmin belum pergi jauh, Darren meminta beberapa bodyguard Daddynya untuk mencari Yasmin ke setiap sudut kota tanpa kecuali.

"Yasmin, kau tak akan bisa lepas dari genggamanku. Aku bersumpah akan menemukanmu," lirih Darren penuh emosi.

Bahkan Darren rela tak tidur demi mencari Yasmin. Entah apapun hasilnya nanti, ia akan terus berusaha. Ia tak mau kehilangan seseorang yang berhasil merebut hatinya lagi.

Sudah banyak tenaga dan uang yang Darren habiskan. Namun masih tak ada tanda-tanda Yasmin akan ditemukan. Ia semakin kalang kabut tanpa kehadiran Yasmin yang biasanya mengisi hari-hari penatnya.

Meskipun ia tak mampu menunjukkan perasaannya secara langsung kepada Yasmin. Ia akan menjaga Yasmin dengan seluruh hidupnya.

Tak lama, bunyi ponsel berdering. Segera ia mengangkat telepon itu, sebab ia yakin jika itu berasal dari orang-orangnya.

"Bagaimana?" tanya Derren.

"Ma-maaf, Tuan. Kami belum bisa menemukan nona Yasmin," jawab orang itu.

"Apa katamu?" ucap Darren dengan nada tinggi, hingga yang penelepon menjauhkan teleponnya dari telinganya.

"Maaf, Tuan, sangat sulit untuk mencari informasi tentang Nona, seperti ada yang menutupi semua informasi tentang Nona Yasmin, Tuan. Maafkan kami," jelasnya dengan hati-hati.

"Sial!" Darren langsung menutup sambungan telepon itu.

"Aarrgh! Dasar tidak berguna!" teriak Darren seraya melempar ponselnya ke sofa. Ia semakin frustrasi sebab sampai sekarang ia belum juga menemukan Yasmin.

"Yasmin, kamu di mana?" gumamnya.

Sedangkan masih di mansion Kenzo, Ara sedang masak untuk makan malam sebenernya dia tidak enak jika terus menumpang dengan Kenzo. Di sisi lain Kinan dan Kenzo sedang duduk di pinggir kolam renang.

"Honey, tadi Uncle Heri dan Daddyku datang ke kantor," ucap Kenzo.

"What, are you seriously?" tanya Kinan.

"Yes, makanya aku ingin membahas ini berdua sama kamu," ucap Kenzo.

Kinan mengernyitkan alisnya, " Kenapa hanya dengan aku," ucap Kinan bingung.

"Karena aku ingin membuat perjanjian sama kamu, bukankah aku sudah bilang kalau aku bersedia membantu kamu asal kamu memenuhi syarat dari aku," ucap Kenzo tersenyum menyeringai.

"Cepat katakan, jangan berbelit-belit," ucap Kinan malas.

"Baiklah, karena kau yang memaksa aku akan memberitahumu," ucap Kenzo.

"Hem," Kinan hanya berdehem.

"Syaratnya, kau harus menikah denganku dan menjadi ibu dari anak-anakku, apa kau setuju!" ucap Kenzo to the point.

"What!" teriak Kinan.

"Honey, kenapa kau teriak? bisa-bisa gendang telingaku pecah gara-gara suara jelekmu itu," ucap Kenzo.

"Hei, suaraku itu bagus bahkan jika aku mau banyak produser yang memintaku untuk menjadi penyanyinya," ketus Kinan.

Kenzo pun tertawa terbahak-bahak dia baru kali ini melihat sisi lain dari Kinan yaitu terlalu percaya diri.

Yasmin yang masih sibuk menonton Upin Ipin pun ikut teralihkan perhatiannya ketika mendengar Kenzo tertawa hingga terbahak-bahak. Bagaimana tidak, seorang Kenzo yang selalu tegas dihadapan para pegawainya kini terbahak-bahak hanya karena seorang Kinan.

"Kalian bahas apa, kenapa seru sekali?" tanya Yasmin yang mendekat.

"Anak kecil ga boleh tau. Udah sana nonton Upin Ipin lagi ajaaa," jawab Kinan mengusir Yasmin.

Kenzo menatap Kinan penuh keyakinan. Ia tahu betul jika Kinan akan melakukan apapun untuk bayi dugongnya itu. Bahkan informasi tentang Uncle Heri pun tak diberitahukan kepada Yasmin agar Yasmin tak bersedih karena rindu.

"Honey, kau belum menjawab pertanyaanku," ucap lembut Kenzo.

Kinan yang tadi terus menatap kepergian Yasmin langsung menoleh.

"A-aku,"

"Kinan! Tolong bantuin Kakak potong kentang," teriak Kak Ara memotong ucapan Kinan.

"Iya, Kak. Aku kesana," balas Kinan.

Kinan pun langsung meninggalkan Kenzo sendirian. Kenzo yang kebosanan menyusul Yasmin dan acara Upin Ipin kesayangannya itu.

"Yasmin, menurutmu aku ini pria seperti apa? Aku cocok tidak dengan Kak Kinan?" tanya Kenzo.

Yasmin langsung menoleh. Menatap Kenzo dari atas hingga bawah beberapa kali.

"Kau? Kau seorang pria kaya menyebalkan yang selalu lengket pada Kak Kinan. Dan sepertinya Kak Kinan tidak menyukaimu. Selera Kak Kinan itu tinggi," jawab Yasmin sambil kembali fokus pada TV.

Kenzo pun menaikkan alisnya bingung lantaran Yasmin pun berasal dari keluarga kaya juga. Namun, ia berani berkata seolah ia bukan seorang putri dari keluarga kaya.

Kenzo pun semakin tertarik dengan putri keluarga Pratama yang tampaknya ada banyak hal yang disembunyikan dari publik.

"Oh iya, tau nggak kemaren dosen killer kamu waktu liat CCTV itu dia sampe marah banget lohhh. Kamu ada hubungan apa sama dia?" tanya Kenzo menggoda Yasmin.

"Kamu menyukai dia bukan?" tanya Kenzo lagi.

"M-mana ada! Mana mungkin seorang Yasmin menyukai seorang pembunuh berantai seperti Darren," jawab Yasmin sambil memalingkan pandangan.

Dalam hati Yasmin terbesit rasa rindu. Ia rindu ketika Mr. Darren memberinya tumpukan tugas yang menyebalkan. Juga aroma parfumnya yang selalu memenuhi rongga penciuman ketika masuk ke ruangannya.

"Tuan pembunuh berantai, apa boleh aku merindukanmu?" batin Yasmin.