Gaji yang di kirimkan oleh Sekar, masih sangat jauh dari kata cukup.
"Tapi sepertinya, lelaki yang mengantar Sekar itu, ada hati kepada gadis itu Bos. Bagaimana kalau dia bersedia membayar lunas semua hutang hutang itu?"
Mulyono terdiam mendengar pertanyaan anak buahnya itu.
Benar juga, jika pemuda itu bersedia membayarkan hutang si Ramli bagaimana?.
"Jika seperti itu, akan aku naikkan berkali lipat hutang- hutangnya,!" ketus lelaki yang mempunyai wajah cukup rupawan itu, kesal.
Tapi jika itu benar terjadi, rasanya ia tak akan rela melepas Sekar begitu saja.
Ia sudah begitu besar, memendam rasa terhadap Sekar selama ini.
Lah, lalu rencana kawinnya bagaimana Bos?"
Mulyono terdiam, ia memang tengah merencanakan pernikahan dadakan, tanpa memberitahu Ramli selaku Ayah Sekar.
Dan dia sudah menyusun siasat licik, supaya mau tak mau, Sekar menikah dengannya.
Tapi sekarang rencananya itu terancam gagal total, karena majikan Sekar malahan ikut mengantar.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com