Setelah kembali ke kamarnya, Panca langsung menghampiri Leon yang berbaring di atas tempat tidurnya yang sudah sangat tipis itu. Ia tertawa pelan melihat Leon yang nampak sedang memikirkan sesuatu. "Hoi, begong aja lu. Kesambet lu nanti," seru Panca.
Leon tertawa pelan dan menoleh pada Panca. "Mana ada setan masuk ke tubuh setan."
"Ya, siapa tahu. Lu kan, belum sepenuhnya jadi setan," sahut Panca.
Leon kembali menanggapi ucapan Panca sambil tertawa pelan. "Ada-ada aja lu. Ngomong-ngomong fenomena apa yang lu liat tadi?"
"Oh ya, soal itu," sahut Panca. Ia kemudian duduk di sebelah Leon.
Leon menatap Panca dengan penuh penasaran. Ia sudah tidak sabar dengan fenomena yang dikatakan Panca.
"Lu tadi agak marah-marah kan, sama Nyokap lu?" Ujar Panca.
Leon menganggukkan kepalanya. "Iya, gue tadi sempet emosi sama Nyokap gue."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com