Aslan perlahan membuka matanya dan langsung memperhatikan sekelilingnya. Hal terakhir yang ia ingat adalah dirinya yang sedang berdiri di atas arena untuk menyambut kemenangannya. Ketika akhirnya riuh rendah suara penonton yang menyambut kemenangannya berubah menjadi hening begitu ia terjatuh di arena dan selanjutnya ia tidak tahu apa yang terjadi.
Kini Aslan memperhatikan ruangan serba putih tempatnya berada. Sebuah selang infus terhubung ke lengannya.
"Aslan." Bang John yang sedari tadi berjaga di sebelah tempat tidur Aslan mendekat begitu menyadari Aslan sudah terbangun.
Aslan langsung memalingkan wajahnya begitu ia melihat Bang John. Ia masih merasa dikhianati oleh Bang John.
Bang John mendengus pelan melihat penolakan dari Aslan. Ia mengerti jika Aslan marah padanya. Ia menepuk tepi tempat tidur Aslan. "Bagus lah, kalo lu udah sadar." Bang John lalu bangkit berdiri dan berjalan keluar.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com