kisah horror yang ditulis dengan penuh perasaan dan cinta kisah yang tidak inspiratif dan tidak memotivasi dan digunakan hanya untuk sekedar hiburan sipnosis : cerita ini merupakan cerita one shot..
Aku berjalan mengendap ngendap seperti maling memasuki kamarku sendiri, aku takut pada hal itu... pada dia yang selalu menghantuiku
Dia ada.. Dia ada.. Dia ada.. Perkataan itu selalu ku ulang ulang selama ku masih didalam rumah terkutuk ini..
Dia.. Ada.. Namun.. Mengapa.. Orang.. Lain.. Tak.. Melihatnya.. aku selalu berfikir mengapa? mengapa mereka tidak ada yang tau?
Aku mendengar suara gertakan gigi.. yang saling bergesekan... oh Ternyata itu suara gigiku sendiri..
Seseram ini kah? TIDAK jawabannya salah.. Dia terlalu MENYERAMKAN untuk seukuran orang dewasa..
Badannya kurus.. Lebih terlihat seperti orang pengidap penyakit langka bahkan seperti kulit yang menempel pada tulang saja.. Kulitnya keriput.. Berwarna abu ke hitam.. Rambutnya panjang berantakan tak terurus mengeluarkan bau bau yang tidak bisa ditoleransi.. Dan tipis.. wajahnya sangatlah.. HANCUR seperti digiles ban truk pengangkat semen/bahan bangunan yang sangat berat, posisi mata nya sudah tidak pada tempatnya, giginya runcing seperti pisau. membuat ku saat melihatnya dari kejahuan terasa sangat seram apalagi dia memiliki tinggi.. Sangat tinggi, dia berjalan dengan membungkuk, kuku nya panjang,tak terawat seperti cakar dan juga tajam sekali. kaki dan tubuhku pernah luka saat masih kecil dimana disaat malam hari aku terbangun dengan dia berada di atas tubuhku sambil melukai kaki dan lengan ku
*Criet* lantai 2 berdecit..
Aku langsung merasakan tubuhku lemas dan tidak bisa melanjutkan ini.. aku tidak bisa berjalan..
namun aku belum mau mati sekarang..
Decitan itu terdengar semakin dekat.. Aku dengan sekuat tenaga.. Melangkah kearah kamar.. Karena kamar merupakan tempat paling aman bagiku, Dia tak akan masuk kedalam kamar.. namun aku takut kalau aku lalai dia bisa masuk kedalam seperti dulu
Dia mendekat.. bisa merasakannya, hawa kematian terasa di permukaan kulitku , Aku sedikit memberanikan diri untuk berlari namun diusakan agar tidak berisik lalu masuk kekamar dengan cepat tanpa membanting pintunya, setelah didalam kamar tangan ku gemetaran luar biasa, kaki ku rasanya berubah seperti jelly tidak bisa berdiri, dengan badanku yang masih menghadap pintu menatap pintu yang gedor gedor oleh makluk itu.. dia berusaha masuk. aku meyakinkan diriku untuk "ayok, pasti bisa... jika tidak bisa game over"
dengan sekuat tenaga aku mengambil garam yang ku simpan di laci meja ku.
Lalu tiba tiba HENING, aneh.. suara gedoran itu tiba tiba berhenti saat aku membuka laci meja, aku kembali sadar dan langsung mengambil garam.
Sunyi dan senyap awalnya aku mulai merasa aman karena merasa makluk itu sudag pergi dan bebas dari gangguan.. Namun ternyata.. TIDAK...
pintu knob itu berputar.. aku dengan segera menburkan garam mengelilingi ku, namun semua yang ku lakukan itu ternyata gagal, mulai dari berlari sampai bersembunyi, menaburkan garam, semuanya Tak berguna, semuanya TAK BERGUNA
knob pintu yang dipaksa dibuka tiba tiba berhenti. detak jantungku makin berdetak cepat, aku lupa.
Detrak detrak.. Suara lemari seperti ada yang mendobrak/menerobos masuk dan *crek* pintu lemari terbukar..
AKU TERLAMBAT, bulu kuduk ku merinding dan detak jantungku berdegub sangat kencang..
ASTAGA DIA BERJALAN KELUAR DARI LEMARI DAN MEMPERLIHATKAN, GIGI RUNCINGNYA DAN KUKU TAJAM MILIKNYA, dengan tatapan mata yang kosong menatap ku.. berjalan mendekat kearahku, aku dengan bodoh reflek membuat lingkaran garam yang ku buat hancur dan seperti dugaan ku dia langsung berlari kearahku dengan cepat, disaat seperti ini kakiku berubah jadi jelly, TIDAAAKKK
DIA MENUSUK KAKIKU DENGA KUKUNYA AGAR AKU TIDAK BISA KABUR DAN DENGAN SERINGA DIWAJAHNYA YANG MENYERAMKAN ITU DIA MENYERETKU MASUK KEDALAM LEMARI ITU.. Aku meronta ronta namun tak berguna, semakin kencang ku meronta semakin sakit rasa yang kakiku rasakan,AKU TIDAK MAU MATIII, OH GOD HELP ME PLEASEE!! aaargggggg.
*clack* lemari terkunci selamanya mengunci jiwa yang kotor itu dalam kegelapan..