"Sebenarnya ... aku merasa malu. Kita belum kenal lama, tapi aku sudah berada di sini dan merepotkanmu." Setelah sekian lama terdiam, Yuri akhirnya mulai bicara. Namun, awalnya kupikir sesuatu yang penting, tetapi rupanya permintan maaf saja.
Karena Yuri tidak ingin meemberitahuku, mungkin ini memang sesuatu yang sangat rahasia. Lebih baik aku tidak menanyakan apapun lagi.
Aku mulai mengalihkan pembicaraan. Gadis ini terus kuyakinkan bahwa kehadirannya membuatku merasa senang. Selain tidak sendiri di apartemen, aku juga jadi memiliki teman berangkat bekerja. Dia tersenyum dan berterima kasih kepadaku. Kini Yuri pun sudah jauh lebih rileks daripada saat pertama dia datang kemari.
Begitu minuman di cangkir kami habis, aku segera mengajaknya kembali ke kamar. Awalnya kutawarkan Yuri untuk menata pakaiannya di lemari, terlebih lagi sebagian lemariku kosong. Namun, dia menolak dan tetap menyimpan pakaiannya di dalam koper. Ah, sudah Byeol, pelan-pelan saja.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com