Akhirnya Bu Mahdi memberi obat - obatan tradisional untuk menghangatkan tubuh Evans.
Evans sendiri merasa lebih baik saat ia diberi balutan ramuan tradisional dari Bu Mahdi. Ia menatap kamar yang dulunya dipakai oleh anaknya, Philips.
"Ayah rindu, Philips," ucap Evans.
Dilihatnya satu per satu mainan dan pakaian bekas Philips. Senyum bercampur tangis pun tampak dari wajah Evans.
"Maafkan ayah sayang," ucap Evans.
Setelah badannya lebih baik, Evans memutuskan untuk ke atas, menuju makam ayahnya.
Di sana ia duduk dan menghadap makam itu. Mengecup nisan sang ayah dan bersandar.
"Ayah, aku lelah. Aku ingin mengakhiri semua ini. Bolehkah aku melepaskan semuanya? Aku tak sanggup dengan nama Christhoper yang selalu mengikuti kehidupanku. Itu teramat membuatku muak dan lelah, Ayah. Berapa orang lain yang akan pergi meninggalkanku. Semua orang pergi meninggalkanku, Ayah," keluh Evans.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com