"Istirahatlah. Aku akan segera menyusul," ujar Evans.
Namun Andrea malah memeluk Evans di atas pangkuan lelaki itu.
"Andrea," bujuk Evans.
"Kesempatanku bersamamu hanya dua hari ini. Setelah kita kembali ke Jayakarta kita akan sulit bertemu lagi. Apalagi Tuan Lee berkata ada rumah produksi yang ingin aku berakting," ujar Andrea.
"Bukankah itu bagus Andrea. Kau lebih baik memang menyibukkan dirimu. Kau harus jadi bintang besar," ujar Evans.
"Itu melelahkan. Aku bahkan tak tahu bagaimana cara berakting," sahut Andrea.
Evans menatap Andrea lalu mengusap lembut pipi gadis itu. Andrea juga menatap ke arah Evans.
Kini mereka kembali berpagutan satu sama lain. Suasana pegunungan yang sangat dingin membuat keduanya begitu menikmati setiap gerakan bibir satu sama lain.
Evans bahkan tak segan menggunakan lidahnya dan bermain main di dalam rongga mulut Andrea.
Andrea merasakan nikmat yang tiada Tara saat Evan semakin liar. Bibirnya mulai nakal menyentuh leher jenjangnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com